Wednesday 27 April 2011

Sastra Dalam Bulutangkis

Saya menyukai kedua hal itu. Sepertinya saya jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat pertandingan bulutangkis yang disiarkan di televisi sekitar 11 tahun lalu. Olimpiade Sydney 2000, Thomas Uber 2002 China, Olimpiade Athena 2004, dan Thomas Uber 2004 Jakarta. Saat itulah saya kecil sudah mulai berkhayal dan berfantasi ria menjadi pemain bulutangkis hebat yang dielu-elukan penonton di seluruh Nusantara. 
 Sony @ Japan Open SS, 2009
Maria @ Olympic Games, Beijing 2008
Sony Dwi Kuncoro dan Maria Kristin adalah pemain favorit saya sampai kini, 21 tahun. Menurut saya, Penampilan Sony sepanjang 2009 terutama saat menjadi runner up Kejuaraan Dunia di Malaysia 2009 adalah yang paling memukau, sedangkan Maria Kristin paling menghipnotis saya saat Olimpiade Beijing 2008. Dia, satu-satunya pemain non China yang mampu bertahan sampai semifinal, dijuluki Queen of Three Games oleh Badminton World Federation karena dulu hampir selalu memenangkan duel rubber set dengan lawannya. Sayang, ia harus kalah di semifinal oleh Zhang Ning yang akhirnya mendapat emas. Namun yang sangat saya ingat adalah ketika ia bertanding melawan Lu Lan dalam perebutan medali perunggu. Ia tampil dingin tapi kalem dan akhirnya mampu membungkam publik tuan rumah se-stadion. Bahkan Lu Lan menangis dengan derasnya ketika ia dikalahkan pemain non unggulan itu..

Sony and Maria, Get well soon, Make a good comeback and surprise me, again.

Kalau sastra, saya tidak tahu pasti menyenanginya sejak kapan. Mungkin sejak teman saya menyenanginya.. Atau sejak saya merasa harus menyenanginya? Entahlah, saya lupa memisahkan "suka" dan "tidak suka" dalam menulis, meski tidak semua tulisan saya adalah sastra, tapi setiap saya ada waktu, ingin rasanya membuka laptop dan mulai asal mengetik apa saja.
Sastra dan Bulutangkis. 
Keduanya menjadi sangat dekat bila dilihat dari kacamata saya. Baik menulis karya sastra ataupun main bulutangkis sama-sama membuat saya lapar sesudahnya.

Tapi, saya memaknai lebih jauh dalam setiap permainan bulutangkis. Oh ya, ini hanya berlaku untuk permainan ganda ya..
Pertama, Anda pasti menang dengan siapapun partner Anda, jika dan hanya jika Anda percaya padanya. Trust me, you have to believe in your partner.
Jika Anda percaya, Anda akan merasa percaya bahwa ia mampu meng-cover handicap Anda. Komunikasi Anda akan berjalan tanpa perlu terucap. Secara otomatis, Anda tidak akan membiarkannya menerima smash atas bola-bola tanggung yang Anda berikan. Anda berusaha sebaik mengkin dan serapi mungkin dalam bertanding. Lakukan itu beberapa menit dan saksikan, woila, congratz, you win this match.
Jika sebaliknya Anda tidak percaya padanya, sebagus apapun kalian berdua, ego masing-masing akan dengan mudah dikalahkan oleh pasangan lawan.

Saya pikir, itu saja. Aneh, padahal saya menulis "pertama", yang seharusnya menurut EYD, pertama menunjukkan sequence, harusnya diikuti oleh kedua, ketiga, dst.

Ini sengaja untuk menekankan bahwa percaya adalah kunci dalam bermain bulutangkis. Sugestikan itu sebelum bertanding, dan mundurlah dengan ksatria jika Anda merasa bahwa Anda masih belum mampu mempercayainya.


Guruh ini,
Lari ku tak bisa,
Pecahkan, ku tak kuasa.

Tuesday 26 April 2011

Nobel Prizes and The Nationalism

Taken from this site

Even though the Nobel Prize is awarded on an individual basis, without taking into consideration the country of residence of the award winner, yet for the entire nation it becomes a matter of pride and honour. There have been a few instances where the countries have disassociated themselves with the prize winners as has happened recently with the Nobel Peace Prize Winner of 2010, Liu Xiaobo of China and many years ago with Alexander Solzehenitsyn of Russia. However amongst most countries there is a spirit of rivalry with regards to the number of Nobel Prize winners belonging to their nation.
The Top Ten Countries with the maximum number of awardees since 1901 (when Nobel Prizes were first awarded) are as follows:

1. United States – 270:
This should come as no surprise, since they do have the best researchers and institutes. However what is surprising is that they are losing their share over the years. During the 1960s they had the maximum number of Nobel Prize Winners, but now their share is just over 50%. It may be proof only of the fact that other countries are beginning to get ahead in the field of science and literature.

2. United Kingdom – 117:
They have among the world’s best universities and also some of the best research facilities. They have the second largest number of medicine winners and as is to be expected, the largest number of Literature winners. After all, they have the given us the finest writers over the centuries.

3. Germany – 103:
Germany is not too far behind in this list. So far they have won 30 in Chemistry and 32 in Physics. Their ratio of winners over the years is also decreasing, but this is once again due to the developing countries now coming into their own.

4. France – 57:
A distant fourth France, the majority of their prizes were in the field of literature and medicine. Their most famous awardee was Jean Paul Sartre who declined the award, and of course the husband and wife team of Marie and Pierre Curie who were awarded the Physics Nobel in the year 1903 and in 1911 Marie Curie won the award after her husband’s death , in the field of Chemistry.

5. Sweden – 28:
The country where these prizes originated, has won a total of 28 prizes so far. In 1903 Svante Arrhenius won the first award for Chemistry, and in 1982, Alva Myrdal won the coveted Peace Prize for her activism in the field of disarmament.

6. Switzerland – 25:
If a list was made with regard to per capita rankings, then Switzerland is likely to be on top of the list. They have a ratio of 3 Nobel Prizes per million inhabitants. Their list of prize winners includes Herman Hesse for literature in 1946 and Albert Einstein for Physics in 1921.

7. Russia – 23:
Mikhail Gorbachev for Peace in 1990, Boris Pasternak for Literature in 1958 (he was forced by the State to decline the award) and Aleksandr Solzhenitsyn for Literature in 1970 (an award which earned him an exile from his country), the list of prize winners includes many famous names in almost all the fields.

8. Austria- 20:
Their first prize winner was Bertha Von Suttner who won the Peace Prize in 1905, followed by Alfred Hermann Fried in 1911. They have won seven prizes in the field of Medicine.

9. Canada- 20:
Canada has also won 20 Nobel Prizes out of which seven were in the field of Chemistry. Their latest award winners are Willard S Boyle in the field of Physics and Jack W Szostak in the field of Medicine or Physiology, both in the year 2009.

10. Netherlands – 19:
Another small nation, but one which has a large number of prize winners amongst it’s citizens. Their notable winners include Andre Geim who won the latest prize for Physics and Pieter Zeeman and Hendrik Lorentz who jointly won it for Physics in 1902.

Saturday 23 April 2011

'Aidh Al Qarni (2004,195)

Sepuluh Hal yang Membuat Kita Bahagia

1. Bangun di saat menjelang fajar untuk beristighfar.
(Dan, yang memohon ampun di waktu sahur (Q.S. Ali Imran:17)) 
 
2. Menyendiri untuk bertafakkur.
(Dan, mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (Q.S. Ali Imran: 191)) 
 
3. Menjalin hubungan dengan orang salih.
(Dan, bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Rabb nya (Q.S. Al Kahfi: 28))
 
4. Berdzikir.
(Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kamu (dengan menyebut nama Allah), dzikir yang sebanyak-banyaknya (Q.S. Al Ahzab: 41))
 
5. Melakukan shalat (dua rakaat) dengan khusyu.
(Yaitu orang-orang yang khusyu dalam shalat mereka (Q.S. Al Mu'minun: 2)) 
 
6. Membaca Al Quran dengan taddabur.
(Tidakkah mereka memperhatikan Al Quran? (Q.S. An Nisa: 82)) 
 
7. Berpuasa pada hari yang sangat panas.
(Meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena Aku (Al Hadits))
 
8. Melakukan sedekah secara sembunyi-sembunyi.
(Hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan oleh tangan kanannya (Al Hadits)) 
 
9. Meringankan beban seorang muslim.
(Barangsiapa meringankan kesusahan yang dialami seorang muslim di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan yang ada di hari kiamat (Al Hadits))
 
10. Berlaku zuhud terhadap sesuatu yang sifatnya fana.
(Sedangkan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal (Q.S. Al A'la: 17))
 
 
Komentar saya? Ah, bahagia itu relatif tapi untuk yang 10 di atas memang tak terbantahkan. Anda bisa menambahkan 2, 3, 10, 20, 100, atau lebih item lain yang mampu membuat Anda bahagia. Namun semoga kita termasuk golongan yang mengingat dan menerapkan 10 hal di atas.

Wednesday 20 April 2011

Seperti Daun Kering



Seperti daun kering
Kuning,
Terbang kesana kemari tertiup angin.

Seperti daun kering
Jingga,
Putus ketika setetes hujan menyentuhnya.

Seperti daun kering
Hijau,
Mengapung-apung di atas dermaga.

Seperti daun kering
Biru,
Mengalir mengikuti jeram berbatu.

Aku,
Membakar daun-daun kering itu
Karena ia mengotori halamanku.

Tapi, Aku
Seperti daun-daun kering itu
Kuning
Jingga
Hijau
Biru.


Tulisan ini, saya buat saat pelajaran KSPK 20 April 2011 (remember this day, H-1 KTTA and my progress is undefined)

Sunday 17 April 2011

BAU TANAH ITU

Tak ada bau apa-apa
Semuanya biasa saja.

Hanya,
Badanku panas dan menguap.

Awan berarak menghampiriku.
Awan yang lain mengejar awan pertama,
Awan ketigapuluh mengejar awan keduapuluhsembilan.

Malam,
Oh, tidak ternyata.
Ayah belum pulang.

Satu noktah mulai turun
Noktah ketigapuluh mengikuti noktah keduapuluhsembilan.

Bau…
Bau akar, bau rumput, bau dahan.

Dan noktah kesejuta menghapus bau itu.

BISING

Putih,
Hening,
Kaca bergetar,
Kilat berloncatan di atas singgasana kelam.

Basah,
Bias,
Halaman tergenang,
Tetes air berjatuhan di atas genting.

Selalu seperti itu,
Petir dan Hujan.

Wall Facebook

Berangkat dari sebuah posting teman saya di facebook yang kurang lebih berisi “kenapa ya, di facebook kok dinamakan wall/dinding?”

Pertanyaan ini menarik saya untuk berkomentar. Kenapa dinding? Menurut saya ada empat hipotesa yang mirip dengan jawaban pertanyaan di atas.

Pertama, mungkin karena dinding adalah media corat-coret oleh manusia pada awal zaman sejarah. Manusia purba pasca era nomaden dulu tinggalnya di gua (ini menjadi alasan kenapa bukti-bukti arkeologi banyak dijumpai di gua-gua seluruh dunia). Di dalam gua, mereka menghias dinding tempat tinggal mereka dengan tulisan tangan/cap tangan/gambar-gambar hewan.

Kedua, di era modern, saya sering mendengar anak kecil tetangga (atau bahkan ibu saya yang bercerita) gemar mencoret-coret tembok dengan kapur atau alat tulis lainnya. Berdasarkan teori psikologi, masa kanak-kanak awal, rasa ingin tahu dan kreativitas membuat mereka senang berekspresi dalam bentuk tulisan. Jika hal ini tidak direspon orang tua dengan media yang lebih sesuai seperti kertas gambar, meraka akan mencari media lain yang memungkinkan seperti dinding rumah, lemari, atau pintu.

Ketiga, pernahkah Anda mendengar mengenai tembok ratapan?

Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi maupun Muslim. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Salomo (Sulaiman), putra Daud. Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 Masehi.

Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Bagi umat Muslim, dinding ini juga merupakan bagian dari dasar Masjidil Aqsa dan Masjidil Omar (Arab: قبة الصخرة Qubbat As-Sakhrah), serta diyakini sebagai gerbang tempat berangkatnya Nabi Muhammad s.a.w. dari Yerusalem ke surga (mi'raj) dengan mengendarai Buraq.

Saat ini, tembok ratapan itu bernama “dinding facebook”. Tidak perlu saya jelaskan kenapa, karena jika saya jelaskan hal ini makin menyakiti dan menyindir diri saya sendiri secara terang-terangan. Saya pikir Anda juga.. LoL


Keempat, "Tulisan di dinding", merupakan sebuah frasa idiomatik yang melambangkan nasib buruk yang pasti akan segera datang. Frasa ini bersumber dari Alkitab (Daniel 5:1-31) pada saat sebuah tangan terlihat menuliskan di dinding tentang keruntuhan Kekaisaran Babilonia. Frasa ini sering sekali digunakan di dalam literatur.

Finally, setiap orang bebas berpendapat. Begitupun saya dan Anda. Yang terbaik adalah, kita bertanya langsung kepada Mark Zuckerberg tentang alasan kenapa ia menamai fitur-fitur dalam facebook seperti bagian dalam rumah. Beranda, kotak pesan, dan dinding.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembok_Ratapan
http://id.wikipedia.org/wiki/Tulisan_di_dinding#Di_dalam_kitab_Daniel

Karena Mereka Dinamakan “Mahasiswa”

Tahukah Anda, kenapa ada kata “maha” dalam mahasiswa? Dalam penggunaan kata yang lain, Maha Penyayang berarti memiliki sifat paling penyayang, tidak ada yang lebih dari itu. Mahaadil berarti paling adil dan Maha Esa berarti tiada duanya. Kesemua itu ada pada sifat Tuhan, yang Maha Penyayang, yang Mahaadil, yang Maha Esa dan hal ini jelas tak terbantahkan.

Bagaimana dengan mahasiswa? Analog dengan di atas, seharusnya mahasiswa adalah kedudukan paling tinggi untuk sebutan siswa. Hal ini didukung fakta bahwa tidak ada lagi jenjang pendidikan formal lebih tinggi selain perguruan tinggi. Selain itu, mata kuliah yang diajarkan di bangku kuliah memang yang paling mutakhir dibandingkan dengan pelajaran sebelumnya. Baiklah, asumsikan kita berada pada kondisi ideal dan definisi tersebut dapat diterima. Namun sebenarnya di dunia ini, tidak ada kondisi seratus persen ideal tapi mari jangan mempermasalahkan hal itu dulu.

Dengan berbagai keistimewaan tersebut, mahasiswa adalah satu “kasta” elit dalam masyarakat. Mereka dianggap sebagai golongan pelajar paling intelek di suatu negara. Jika kita sering mendengar bahwa para generasi muda adalah calon penerus perjuangan bangsa, calon pelari estafet berikutnya, maka mahasiswa ibarat seorang pelari estafet berikutnya yang tengah disodori tongkat untuk berlari kencang dan bersaing melawan pelari lainnya.

Oleh karena itu sudah selayaknya mahasiswa berada di garda depan dalam membela urusan bangsanya atau paling tidak, peduli terhadap nasib bangsanya baik di dalam negeri (isu lokal dan nasional) maupun di luar negeri (isu internasional).

Di forum internasional, seharusnya mahasiswa Indonesia sudah mampu bersaing dengan yang lainnya dengan jalan berfikir cerdas dan inovatif demi kejayaan masa depan bangsa ini. Paling tidak, seorang mahasiswa Indonesia harus punya semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan Sriwijaya atau Majapahit yang begitu masyhur dan dominan di ASEAN.

Menghadapi isu lokal dan nasional, mahasiswa wajib membuka mata dan memasang telinga terhadap masalah bangsa ini. Mereka harus melihat setiap ketimpangan ekonomi, mencermati bagaimana legeslatif, eksekutif, dan yudikatif bekerja serta mengamati pergolakan masalah sosial. Mereka harus memasang telinga untuk mendengar ketidakadilan yang dirasakan masyarakat, kesewenang-wenangan penguasa, juga indikasi penyelewengan uang negara.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa? Tentu saja ada banyak alternatif yang bisa dipilih, yakni melalui cara lisan (termasuk aksi) atau tulisan.

Melalui lisan artinya setelah mendengar dan melihat, mahasiswa berbicara secara vokal mengkritisi isu yang ada. Demonstrasi dengan turun ke jalan adalah cara populer akhir-akhir ini. Sangat disayangkan bahwa banyak juga tindakan tidak terpuji sering muncul dalam sebuah demonstrasi seperti perusakan fasilitas umum, tawuran, dan aksi-aksi yang berlebihan. Hasilnya, mulai muncul pandangan negatif masyarakat terhadap aksi mahasiswa. Lebih parah lagi bila masyarakat luas mulai menggeneralisasi setiap mahasiswa hobi berdemo dan melakukan tindak anarkis. Jika sudah demikian, maka aksi lisan dengan turun ke jalan menjadi tidak efektif lagi.

Kini saatnya mahasiswa beralih ke cara tulisan. Dengan berbagai keistimewaannya, saya yakin mereka mampu. Mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi kebanyakan mata kuliah terapan. Maksudnya, yang setiap hari dipelajari mahasiswa adalah materi yang paling mendekati kondisi nyata bila dibandingkan dengan sekedar teori dan rumus dalam buku teks siswa SMA atau SMP. Selain itu, kematangan pola pikir membuat mahasiswa sudah layak untuk mengomentari isu-isu lokal, nasional, dan internasional dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan. Kombinasi antara materi kuliah sebagai landasan teori, rasa risih untuk melawan ketidakadilan, serta kematangan pola pikir adalah bahan bakar yang selalu siap kapan saja untuk berkobar. Hanya butuh api kecil berupa “niat” untuk menghasilkan tulisan.

Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Menulis) mendefinisikan menulis sebagai suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Ada banyak media publikasi mulai dari majalah dinding kampus sampai koran bertiras jutaan eksemplar di seluruh dunia. Tentu saja mahasiswa mampu menulis di koran. Dengan menulis di koran, akan ada banyak sasaran yang tercapai. Pihak yang dikritik tentu akan membaca tulisan yang ditujukan kepadanya ditambah meluasnya informasi ke masyarakat diharapkan membuat efek malu dan jera. Pemikiran masyarakat juga dapat berubah berkat membaca tulisan tersebut.
sumber: http://v-images2.antarafoto.com/gor/1281095411/olahraga-lari-estafet-putri-11.jpg

Akhirnya, setiap mahasiswa harus menyadari bahwa pelari estafet jaman sekarang sudah memiliki standar kecepatan yang sangat tinggi. Mahasiswa harus mengoptimalkan setiap hari yang ia jalani serta menghasilkan value added khususnya bagi masyarakat. Tulisan mampu menjadi sarana mewujudkannya dan koran menyempurnakannya sebagai media yang layak untuk memperdengarkan keadaan bangsa ini.

Saturday 16 April 2011

matematika SMP-kelas 7-bab bangun datar

Paket I-Matematika
Bermain dengan Luas dan Keliling

Konsep Dasar:
Persamaan Linier
Persamaan linier adalah sebuah persamaan (=) yang terdiri atas satu atau lebih variable berpangkat satu. Aih, bahasanya susah banget kayaknya ya… 0:D
Kita permudah pakai contoh saja ya…
Carilah nilai dari variabel (huruf-huruf) di bawah ini:
1) x+7=11
x=11-7
Ingat! Pindahkan angka yang ada di kiri “=” ke sisi kanan.
Ketika dipindah, ubah tandanya. Yang sebelumnya positif (+) jadi negative (-) dan begitupun sebaliknya.
x=4

2) y-9=23
y=23+9
y=32

3) a+b=7 sementara b-2=1
Selesaikan dari yang mudah/sederhana dan sudah diketahui nilainya.
Dalam contoh di atas, yang kedua jelas sudah diketahui nilainya kan… jadi kita selesaikan yang kedua dulu.
b=1+2
b=3
Kalau sudah diketahui “b” nya, maka “a” bisa kita cari toh…
a+b=7 dengan b=3
a+3=7
a=7-3=4
Jadi a=4 dan b=3

4) p+q=9 sementara p-q=7
Jika ada soal seperti ini, maka jangan panik. Tenang… ini Cuma soal tambah-tambahan kok.. Mau bukti? Cermati perhitungan berikut ini:
p+q=9
p-q=7+
2p=16
Kok bisa “2p”? yaiyalah.. kan “p” ditambah “p”.
p=16/2
p=8
Nah, kalau “p” sudah ketemu, kita ganti saja “p” dengan 8
p+q=9
8+q=9
q=9-8
q=1
Jadi,,
p=8 dan q=1

5) 3p +6=9
Ini juga gak kalah gampangnya…LoL
3p=15
p=15/3
Ingat ya, kalau pindah ruas (ngeloncati “=”), berarti notasinya harus berubah. Yang tadinya perkalian jadi pembagian. Kok bisa perkalian?? Yaiyalah “3p” kan artinya “3” dikali “p”
p=5


6) 0,5s=4
s=4×2
s=8




Phythagoras

Phythagoras hanya dapat dipakai ketika ada sudut siku-siku (90o) saja.


(gambar segitiga siku2)

Rumusnya:
A^2+B^2=C^2
B^2=C^2-A^2
A^2=C^2-B^2

Hati-hati dalam memahami mana sisi A, mana B, dan mana C lho ya...
A=sisi siku-siku.
B=sisi siku-siku.
C=sisi terpanjang.
Contoh:

(gambar segitiga siku-siku)
M=3
O=4
N=..?
M^2+O^2=N^2
Silakan dimasukkan saja angkanya, nanti ketemu N=5

Rumus Luas dan Keliling


A. Segitiga Siku-Siku
(gambar Segitiga Siku-Siku)
Luas= 1/2×alas×tinggi
Keliling=A+B+C

B. Segitiga Sama Kaki ataupun Sama Sisi
(gambar Segitiga Sama Kaki ataupun Sama Sisi)
Luas= 1/2×alas×tinggi
Keliling=Alas+sisi+sisi

C. Persegi
(gambar Persegi)
Luas=sisi X sisi
Keliling = 4 X sisi

D. Persegi Panjang
(gambar Persegi Panjang)
Luas= PanjangX Lebar
Keliling= (2x panjang)+ (2xlebar)

E. Jajar Genjang
(gambar Jajar Genjang)
Luas= Alas x Tinggi
Keliling= (2 x alas)+(2x sisi)

F. Trapesium
(gambar trapesium)
Luas=(1/2(Alas1+Alas2) x Tinggi)
Keliling=Sisi1+sisi2+Alas1+Alas2



Semoga Sukses—LoL




untuk teks dan gambar yang lebih jelas, silakan hubungi saya di www.aditya.arsandi@gmail.com

Tuesday 12 April 2011

sinten kulo?

Oke, jam di monitor menunjukkan angka 10, Tuesday, April 12th.
Hari ini ada kuliah pukul 8 tapi kereta yang kunaiki baru masuk gambir pukul 8.03. yah, terpaksa merelakan satu mata kuliah lagi setelah kemarin juga bolos ASP karena masih wawancara di kampong halaman dengan ibu kepala bagian akuntansi dan asset Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset Kota Mojokerto (heuleuh, panjang banget yak namanya; perjuangan untuk sampai kemarin pun juga sangat panjang. InsyaAlloh lain kali cerita tentang hal itu..)

Dan nanti pukul 11 waktu bagian ceger, juga aka nada kuliah ASP lagi. Kali ini saya gak mau bolos. Ya, sebelumnya ada tugas dari pak guru kepribadian saya untuk bikin satu tulisan tentang “who am i?”. sebetulnya saya agak kurang setuju dengan tugas ini, karena mendeskripsikan diri sendiri itu, susah. Sumpah! Soalnya, kita sangat mungkin untuk mencampuradukkan antara fakta, impian, dan tendensi setiap orang untuk berlaku narsis. Alangkah lebih bijak jika orang lain yang mengambil/ menarik opini atas diri kita sendiri.

Yah, tapi, demi “pemenuhan tugas”, inilah saya…
dan setelah membaca ini, cintailah aku apa adanya, hahaha!!! Narsis yang pertama. (mari kita hitung berapa kali saya bertindak narsis).

Jadi, kita mulai dengan pendapat orang lain.
Talisa Noor, Duta STAN 2011 mendeskripsikan saya dalam testimonialnya sebagai “pemalu yang bijaksana. Kombinasi 2 sifat yang aneh.”

Ya, Anda benar mbak tasa, (pantes jadi duta STAN, pinter gitu..). saya pemalu. Saya sering berkeringat ketika harus berdebat dengan orang lain, atau menghadap orang-orang yang penting i.e. dosen, cewek, dll. Haha, iya, saya tidak pandai bicara kalo sama cewek. Bawaannya nerveous mulu.

Untuk menyiasatinya, saya banyak “memaksa” diri saya sendiri untuk lebih komunikatif degan orang lain. Contohnya, seringkali saya angkat tangan buat nanya di kelas biar terbiasa. Selain untuk mengurangi kebiasaan nerveous agar nanti pas udah kerja gak malu2in, cara itu ampuh untuk menghilangkan kantuk lho… lho kok bisa? Dengan bertanya, jujur selama beberapa saat sebelum dan sesudah Anda mengajukan pertanyaan, denyut jantung Anda akan meningkat intensitasnya. Hal ini memompa darah dan oksigen lebih banyak ke seluruh tubuh, termasuk otak. Nah, otak tengah (kalo gak salah) adalah pusat saraf untuk mengendalikan ketidaksadaran berupa kantuk, lapar, dsb. Di sanalah asal muasal kalo kita nanya jadi gak ngantuk.

Strategi lainnya adalah, dalam setiap kepanitiaan yang saya ikuti, saya selalu berusaha ikut bidang yang butuh banyak ngomong. Contohnya, Acara yang butuh buat ngonfirmasi pembicara, atau Humas-LO yang ngomong mulu.
Kalau bijaksana? Hmmm, Anda tahu sendirilah.. Heehee (narsis yang kedua).

Selanjutnya, menurut teori kepribadian (lupa namanya teori apa, gak sempat nulis sambil mikir. Udah pukul 10.35, mau kuliah ASP ), saya cenderung manusia tipe-A. saya tidak dapat membiarkan waktu luang terbuang Cuma-Cuma. Pokoknya, setiap detik dalam hidup saya harus bervalue added. Sesepele apapun itu, jalani dengan niat ibadah dan serius. Insya Alloh mendatangkan manfaat, @least bagi diri kita sendiri.


Prinsip ini membuat saya menyukai hampir semua hal. Saya menyukai filateli, melukis, menulis cerita, puisi, olimpiade, koleksi, badminton, membaca, nonton tv, game pokemon, audit, dan lain sebagainya.

Saat tes psikologi jaman SMA dulu pun, orang-orang bingung menganalisa mana yang bekerja lebih baik dari otak saya. Kiri atau Kanan. Dan sampai sekarang pun saya tidak memilih untuk mencenderungkan (halah,bahasa apa ini??) otak saya ke sains atau seni. Kalau bisa sih, I want to hold both..

PS: maaf, tulisan saya kacau. Inilah kombinasi dari galau KTTA+baru pulang kampung+dikejar jadwal kuliah pukul 11.

Friday 1 April 2011

Drama yang Tak Sempat Terpentaskan

JANGAN BERPIKIRAN MACAM-MACAM! ini hanyalah bagian dari presentasi mata kuliah BUDAYA NUSANTARA semester 5. selamat menikmati...

segala karakter dalam drama ini adalah fiktif belaka. apabila ada kesamaan nama, ciri, perasaan, dan sikap, percayalah, tiada kesengajaan dalam pembuatannya.

SCRIPT NUSA TENGGARA TIMUR
JAMASU LOVE STORY PART 2


Gambaran Umum
Kali ini drama kita agak serius dan menyentuh (sad love story). Lebih pake ekspresi dan bantuan lagu2 yang menyentuh. (pasti susah…tapi kita siasati dg narrator kalo ada adegan susah2)
Tokoh dan Penokohan:
Inten : putri inten, anaknya raja, yang sudah jatuh cinta dengan sanda (ceile, hoho, sutradara gak pernah rugi), baik, setia, penurut pada ayahandanya. Selain itu, inten jg jadi penduduk flores yang mirip inten, namanya ratna.
Gugun : raja (bapaknya inten), keras kepala, pemarah, tapi sebenarnya sangat sayang dg putrinya. Selain itu gugun juga jadi penduduk timor yang ntar presentasi ttg keadaan umum. Trus juga jadi kakek2 buat epilog ntar. Penata music jg gun…
Farchan : 1. Figuran yang dijodohkan raja ke putri inten, wataknya baik, mau mengalah ketika tahu inten ternyata hanya mencintai sanda (^^). 2. Cucu1 nya gugun di epilog.
Danny : 1. Penduduk Flores, temannya sanda ntar. 2. Narator 1
Johan : 1. Penduduk Flores. 2. Cucu2.
Ryan : 1. Penduduk Timor. 2. Narrator 2

Prolog:
Setting: adegan pas putri inten mau ngasih mahkota ke sanda pas pemilihan jamasu kemarin. Di slide ditampilin kata “dalam episode sebelumnya…”
Putri inten akhirnya menemukan pasangan hidupnya. Sanda, Seorang hulubalang yang tidak punya jabatan yang patut dibanggakan. Namun, putri inten mencintainya sepenuh hati karena budi pekertinya yang luhur. Ia berniat memperkenalkan kepada ayahandanya untuk memohon restu agar segera dinikahkan.
Rupa-rupanya raja tidak berkenan putrinya dinikahi seorang hulubalang. Ia inginkan agar putrinya menikah dengan yang sederajat demi masa depan putrinya. Raja pun memaksa agar putri membatalkan rencananya dan menikah dengan salah satu pangeran yang banyak melamarnya…

Dialog part 1
Lokasi: kerajaan putri inten
Inten : ayahanda, saya sudah menemukan pendamping hidupku… saya hendak mohon doa restu untuk segera kau nikahkan.
Raja : Wah, sayang sekali pangeran Farchan, engkau tidak datang tepat waktu. Ternyata putriku sudah punya pilihan hatinya. siapakah dia putriku? Dia pasti hebat telah menaklukkan hatimu. Pertemukan dia denganku.
Inten : tentu ayah. Pasti engkau akan terkesan dengan keluhuran budinya. (ke pintu manggil sanda). Ini dia ayah.
Sanda : (datang dan cium tangan raja lalu ia duduk di bawah)
Raja : hei jangan bertingkah seolah pembantu!, duduklah di atas wahai anak muda. Kau adalah calon menantuku. Baiklah, perkenalkan dirimu, dimana letak kerajaanmu, seluas apa kekuasaanmu, dan hal2 membanggakan lainnya yang kau punya.
Sanda : (bingung, menatap inten seolah bertanya “apa yang harus kukatakan?”)
Inten : katakan sejujurnya sayangku… ayahku sangat baik dan sangat menyayangiku. Jika aku menyayangimu apa adanya, pasti ayah juga akan melakukan hal yang sama kepadamu.
Sanda : er, saya sanda paduka. Saya adalah seorang hulubalang di kerajaan Padjajaran. Saya tidak punya banyak hal yang patut dibanggakan.
Raja : hahahah, dia benar2 rendah hati seperti yang kau katakan putriku. Bagus. Saya terkesan dengan sikapnya. Pasti ia merendah untuk menutupi kehebatannya.
Inten : tidak ayah, ia berkata sebenarnya. Dia memang seorang rakyat biasa, tapi aku sangat menyayanginya ayah.
Raja : (berkacak pinggang) apa? Apa aku tidak salah dengar? Dia? Rakyat biasa? Yang benar saja!!!
Sanda : benar paduka. Saya memang orang biasa, tapi saya mencintai putri dengan seluruh jiwa raga saya. Tak akan saya biarkan sedetikpun tuan putri bersedih bersama saya. Saya mohon paduka, restuilah hubungan kami.
Raja : tidak bisa!!!!sampai mati pun aku tak akan sudi putriku dinikahi pembantu hina sepertimu. (mendorong sanda)
Inten : ayah, bagaimanapun caranya, saya hanya mau dan mampu menikah dengannya..
Raja : diam kau!! (sambil akan menampar putri)
Inten : (menangis tersedu-sedu) baiklah ayah, tampar saya jika itu memuaskan egomu.engkau selalu berkata ingin yang terbaik untuk putrimu. Kenyataannya?? (dengan nada tinggi)
Raja : tahu apa engkau soal yang terbaik? Saya memikirkan masa depanmu… (raja pingsan kena serangan jantung)
Sanda : (sambil diseret2 johan, farchan, n dany, sampe luar pintu) paduka, putri anda bahagia bersama saya, berilah saya kesempatan… paduka, putri,…
Narrator: “selama berhari-hari raja masih belum siuman, selama itu putri inten dihadapkan dilematis yang berat, dan selama itu pula sanda berjaga di luar ruangan menanti kabar dari raja maupun putri. Lalu farchan, pangeran yang dijodohkan raja dengan putri inten, datang menemuinya”
Farchan : san, sebaiknya engkau meninggalkan tempat ini sampai keadaan membaik.
Sanda : apa maksudmu? Kau kan berniat meminang tuan putri, pasti kau ingin aku pergi agar bisa perlahan-lahan merebut hati inten.
Farchan: bukan begitu kawan, memang aku sangat mencintai nya. sejak dulu aku mengenalnya dan merebut perhatiaanya, tapi nampaknya aku tak pernah diperlakukan lebih dari seorang teman olehnya. Inten seorang yang baik, aku juga tak tega melihatnya terus2an bersedih seperti ini.
Sanda : lantas, apa rencanamu?
Farchan : raja kan marah karena engkau bukan apa2, bagaimana kalau engkau bertualang mencari kekuasaan dulu dan kembalilah saat kau sudah menjadi raja. Selama itu, aku akan menjaga raja dan putri inten untukmu.
Sanda :bagaimana kalau ternyata inten jatuh cinta kepadamu/orang lain selama ku pergi?
Farchan : ya… itu berarti sudah rejekiku. Hehe..
Sanda : aargh sial kau!
Farchan: haha, nggak kok, saya tahu, cintanya padamu tulus, dan cinta yang tulus tak akan lekang oleh jarak dan waktu. Ini, temuilah teman2 saya di daerah timur, mereka akan mengajarimu budaya local dan membantumu jadi raja di sana.
Narator: akhirnya, sanda berangkat bertualang meraih cita cintanya ke arah timur pulau jawa. Berbulan2 ia berjalan,Sampailah di sebuah kepulauan dan ia bertemu dengan penduduk2 lokal. Dengan cepat ia beradaptasi dan diterima oleh penduduk local. Di sana ia bertemu dengan pemimpin suku lokal dan menceritakan maksud dan kisah cintanya. Dengan kebaikan dan keterbukaan budaya timur di seluruh bumi pertiwi, tiap orang menerimanya dg sangat baik.
Johan : wah, bung, kalo anda ingin menjadi pemimpin kami, suku flores, anda harus memahami budaya kami.
Sanda : bisakah anda mengajari saya?
Johan : tentu, (johan njelasin wilayah geografis, tsunami flores, penduduk, mata pencaharian, agama). Nah kalo untuk seni kuliner, lebih baik putri saya yang njelasin. Ratna, sini nak, tolong jelaskan tentang kuliner dan produk budaya khas flores.
Ratna : baik ayah… (keluar dari dalam kamar)
Sanda : Inten???
Johan : Namanya ratna..
Sanda : bukan, dia inten. Oh inten, akhirnya tuhan mempertemukan kita. Selama berbulan-bulan hidupku hampa, dengan menatap wajahmu sekali saja, hilang semua sedihku. Oh pujaan hatiku,
Johan : apa sih? Saya nggak ngerti.
Danny : he cak, sampean iku pendatang, ojo ngisruh ae talah.. ratna ini istriku. Sudah 4 tahun kami menikah. Ngelantur sih boleh saja, tapi ya jangan ganggu istri orang. Saya paham, anda sudah berbulan-bulan tidak bertemu inten dan sudah sangat rindu padanya.
Sanda : tapi dia benar-benar mirip.
Danny : sadarlah, anda berhalusinasi!! Inten pasti cantik kalau ia mirip ratna istriku.
Sanda : benar sekali,dia..
Ratna : sudah bapak2. Kapan nih giliran saya ngomong?
Sanda n danny : hehe, silahkan cinta…
Danny : oooo, koplak koe… (sambil bercanda)
Ratna : mulai presentasi… Kuliner, seni tari, music, dll. (diiringi music romantic, cos sanda n danny memandangi sambil melamun). Suamiku, sekarang giliranmu… (nunjuk ke danny)
Danny : baiklah, sekarang saya mau cerita soal kebudayaan khas dan perkawinan adat flores. (improve ya dan!! Yes you can!! Haha,)
Narrator:
“sanda belajar dengan sangat cepat saking inginnya ia kembali menemui putri inten sebagai raja. Hanya beberapa minggu ia sudah menguasai kebudayaan flores, mulai tariannya, seni kuliner, dan produk2 budaya lainnya. Dengan cepat pula ia mampu menarik dukungan masyarakat flores. Ia pun didaulat jadi pemimpin adat di sana. Lalu, ia meneruskan perjalanannya ke timur lagi, ke arah pulau timor dengan penduduknya yang disebut suku timor. Sama seperti di flores, ia disambut dengan sangat baik oleh masyarakat di sana.”
Alurnya sama kayak flores.
Gugun : anda datang ke orang yang tepat. Tiada orang lain yang lebih mengetahui budaya timor selain saya yang sejak lahir tinggal di pulau ini. (dengan dandanan tetap kebapakan). Ok, secara umum timor itu adalah bla33x.
Ryan : saya akan melengkapi pengetahuan anda tentang produk budaya Timor. Bla3x. tapi, kalau tidak salah, sudah tiga tahun lebih anda meninggalkan putri inten tanpa tahu kabar masing2. Bagaimana kalau ia ternyata sudah menikah dengan orang lain ketika anda berjuang di sini?
Sanda : tak pernah terbersit sedikit pun keraguanku akan ketulusan cintanya padaku.
Ryan : bagaimana anda tahu?
Sanda : hatiku berkata demikian.
Ryan : hemm, anak muda. Betapa sering saya melihat muda-mudi jatuh cinta, tapi tetap saja ada kemungkinan kenyataan berbeda dengan apa yang anda harapkan.
Sanda : terima kasih pak atas nasehatnya. Saya siap untuk pulang dan menemui cita cinta saya.
Ryan : saya suka semangatmu!!! Sebelum itu, untuk memastikan kau sudah menguasai budaya Flores dan Timor, jawablah pertanyaan2 dari orang2 yang ingin bertanya ini. (yap, audiens, 5 pertanyaan, tentang flores n timor, dijawab sanda semua, tapi tetep bantuin mikir ya teman2)
Narrator: lalu sanda pun pulang menuju kerajaan putri inten. Sesampainya Di depan kerajaan…
Farchan : hoi, sand, sudahkah kau siap untuk kembali melamar putri inten? Dia menitipkan ini untukmu…

Ku tetap kan menunggumu

Ku tetap kan menunggumu
Walau apapun berlaku
Ku tetap kan bersamamu
Hanya waktu yang berlalu

Kuimpikan dikau slalu
Hanya itu yang ku mampu
Masih terasa sentuhmu
Kapan lagi kan bertemu

Ku berjanji kan selalu
Di sampingmu walau jauh
Jauh ke ujung dunia ini
Ku tetap kan menunggumu

Jangan bimbang jangan ragu
Kau tetap bintang hatiku
Kekal sehingga akhir hayatku
Ku tetapkan menunggu
Ku tetapkan menunggu
Menunggumu…

Inten

Epilog:
Kakek Gugun : begitulah cucuku akhir ceritanya.
Cucu1 : aku belum jelas kakek, akhir ceritanya…
Cucu2 : iya kek, saya juga. Apakah puteri dan pangeran sanda akhirnya hidup bahagia selamanya?
Kakek Gugun : itu surat yang ditulis sang puteri sebelum ia meninggal.
Cucu1 : oooo, tragis sekali kisahnya… bahkan sang pangeran belum sempat bertemu dg sang puteri.
Cucu2 : sepertinya dari tadi kakek sangat menghayati ceritanya… siapakah puteri inten dan pangeran sanda itu? Kok mirip nama ayah ya?
Sanda : ayo, sudah sore, waktunya kalian mandi. Saya laporkan bunda lho kalian nanti..
Cucu1,2: bentar lah yaah, ceritanya kakek tinggal sedikit. nanggung nih.
Sanda : buun, nih mereka nggak mau mandi..
Fika : nak, ayo mandi.
Cucu1,2: yaaaaah, besok dilanjut lagi ya kek ceritanya,,, (pergi ke ibunya=fika)
Kakek : maafkan saya...
Sanda : sudahlah ayah, dia sudah tenang di sana. Apalagi kalau dia tahu bahwa cintaku padanya tak pernah berkurang sedikitpun sampai detik ini.

Epilog
Putri inten meninggal sebelum sempat bertemu dengan pangeran sanda. Raja lah yang paling merasa bersalah atas meninggalnya putri semata wayangnya itu. Ia lalu mengangkat sanda sebagai anaknya dan tinggal di istana. Ia kini mencintai sanda seperti mencintai putrinya sendiri.


mungkin teman2 pembaca agak bingung ya.. sedang diusahakan u/ mencari script JAMASU LOVE STORY part 1. coming soon.. ^^

Between Poulo, Andrea, Mariah, Donny, Mas Roy, and Me


Poulo Coelho dalam bukunya "sang alkemis" mengatakan :

“Ketika engkau tau dan jelas tugasmu di dunia ini ,yakini dan kejarlah maka seluruh energi semesta alam akan bahu menbahu menbantu engkau menyelesaikan tugasmu serta memenuhi harapanmu”

Andrea Hirata dalam buku "sang pemimpi" pun berkata:

“Bermimpilah dan yakinlah ,maka Tuhan akan memeluk mimpi mimpimu dan akan menghadirkannya di alam nyata tepat pada saat engkau menbutukannya”

Mariah Carey dalam lagu "when you believe" nya pun berujar:

"they not always happen when you ask... but you will when you believe... just believe"

Donny Dirgantara dalam novel "5 cm" menulis:

"gantungkan cita-citamu 5 cm di depan wajahmu..."

Mentor liqo' saya mengatakan (dari buku mestakung-yohanes surya):

"pikiran dan doa yang berulang-ulang akan menggerakkan alam semesta untuk mendukung impian kita dan mewujudkannya"


dan aku berkata:

"ya, saya percaya itu Poulo Cuelho, Andrea Hirata, Mariah Carey, Donny D, Mas Roy.. saya akan jadi seperti apa yang saya impikan. Bismillahirrohmanirrahim"

After Graduating


Hoping God Dispose the Same One

When I got this assignment, I was so happy. Basically, I like to tell a story of everything. Include story about my experience in my life. That is why I think I will finish this assignment easily and fast. But then what happen? I get any difficulties in improving my mind. That is quite strange for me.

Why I get some difficulties? After trying to analyze, I know that there is a lot of problem when you convert your idea into paper/ notebook as a softcopy. First, idea is unlimited and written idea is limited. I mean borderless imagination is invalid in writing mode. You can think about everything in your head but not in your paper. Second, my imaginations always change in seconds and it is make me frustrate because of the different idea that I want to write. And so on.

Ok, back to the topic, in this chance I will tell you about my plan after graduating from college. State College of Accounting is a house of dreams for millions Senior High School’s students. Helmy Yahya, Sunday November 7th 2010 (in G building) said that STAN is the most difficult accounting college to enter in the world. Let’s compare the proportion of students applied and students received.

Every year, more than one hundred thousand students apply to take test in this college but only two thousand and five hundred students that accepted. What a lucky 2, 5 percents. That means only one student accepted among fifty. What about National Universities Examination (SNMPTN) in Indonesia? 432.000 applied and 86.000 received (source: TV one), 1: 5, 02 and STAN is 1: 50. Can you see the meaning of that? Mr. Helmy also said that our accounting curriculum is the most difficult in the world. He ever studies in University of Florida USA, which has one of the best accounting departments in USA, for his master degree. He shared to us that our book (principle of accounting, warren reeve fees; intermediate of accounting, stice and skousen; advance accounting, Floyd beams) are more difficult than USA’s accounting textbook. That’s why I’m so happy studying here. Everyday felt like a dream for me. But now I’m in the third degree, the last degree in STAN. Less than a year I will entry a new world, work.

I have to ponder about my plan after graduating from STAN. And I have decided to be a government auditor. Why? Because auditor is a cool job I think. It needs competencies, independencies, and objectivities in doing our duty. Competency means that I have to be cleverer than my client in accounting and auditing. And I can learn in whole of my life because of my duty. For example, if I must audit a hospital, I will know medical administration. If I audit a project of highway, I will know about composition of highway construction, and etc. It makes me learn much knowledge which is rare found in other kind of job.

Independency means that I was forbidden to audit any organization/ company that I belong to. Then objectivity is a kind of behavior that I must be fair to both stakeholder and management. Tendencies can not be tolerated. Three principles required mean a lot for me. I think auditor is really suitable for me. It requires honest and clever people like me.

Government auditor will also have a high mobility. They must do their job in a province. I like travelling and recognize Indonesian culture. So, it is no problem for me if I infrequently stay at home.

Besides dreaming to be an auditor, I want to have another side job. I think it is necessary for a PNS. I prefer to be painter and tutor as my other side job. Why painter? It is my hobby since I was in kindergarten. Everybody believes that my painting is good. They think I have a talent in that art. I often won paint competition in elementary school. For me, it is pleasure to spend leisure time in front of canvas and water/oil color. And tutor just because I like children. I love the way they solve mathematics problems seriously and asking for some was they right or not.

My effort to achieve to be an auditor is unclear in STAN because the IP has no correlation with kind of our job. There is no guarantee for anyone who gets highest IP in STAN to be an auditor or any kind of job which he/she wants. Sometimes, BPK just receive the twenty five lowest IP, and sometimes random. I do not know what the pattern of placing students is.

I just can hope the best for my future in praying. And also I study hard in order to make my parent rightfully proud of me. My IP is category is medium, 3.58, my last IP in 5th semester. Not too bad, but not good enough. I never know can it bring me to BPK office somewhere.

Beside that I have followed auditing organization in STAN named BAK (Badan Audit Kemahasiswaan) since my first semester. So, I have knew how is auditing and also ever be an auditor of this college’s legislatives (BEM).

Man proposes God disposes. Everybody can dreams the best for themselves. But the decision is in the God authority.

If my plan is not to be achieved I will be annoyed, of course. But I will believe that it is the best from God for me. The other opportunity beside become an auditor is being a tax/ custom administrators. It is not too bad for me. Maybe my annoying feeling will be erased by time. I will still keep my commitment to be a financial ministry employee like my agreement with this college when registration. Painter and tutor will help reduce my cloudy heart which is caused of my sadness.

To be an auditor is not a secret of mine. Everybody knows, and thanks God, everybody likes my plan. My mother one hundred percent agree with it and so does my whole family. Although they don’t know exactly what is auditor but they believe I will do the best and choose the best for my future. My close friends also support my opinion. Even some of them pray for my dreams. Beside that, their moral words also make me stand strongly in my desire to be and auditor.

Finally, entering STAN is my biggest dream when I was senior high school student. After achieving that goal, I make another wish, be an auditor. Once again, Man proposes God disposes. I hope God decides the best for me. Right know in my consideration, the best is BPK. Hope you also pray for me sir. Thank you.

Still praying,

Name : Sanda Aditya Arsandi
Class : 3U/ Government Accounting - State College of Accounting

Buletin Teknis PSAP

http://www.4shared.com/document/Fo2ITOgd/bultek07.html
http://www.4shared.com/document/uDMTVuPd/bultek06.html
http://www.4shared.com/document/-43ucjti/bultek05.html
http://www.4shared.com/document/oZryGd0V/bultek04.html
http://www.4shared.com/document/HKzDzrfo/bultek03.html
http://www.4shared.com/document/I4Bn8rXw/bultek02.html
http://www.4shared.com/document/79Kbnuo7/bultek01.html