Sunday, 18 December 2011

Kuta Oct 21st


Poppies Lane. 4.30 WITA.

Alarm hape berbunyi (Maher Zain-Freedom) dan berarti sudah saatnya bangun. Saya nggak tahu jadwal subuhnya jam berapa. Jadi, berpedoman pada subuh di Jatim yang pukul 4an, pasti di Bali sudah (teorema dari mana ini?).

Usai solat subuh, saya bangunkan Uzi dan Alam. Mereka sholat, lalu tidur lagi. Wajar sih kecapekan.
Keluar kamar, saya coba jalan di depan Poppies Lane. Sepi. Kayaknya bagus nih buat belajaran matic. Belajar lah saya muter-muter Kuta (haha, katrok). Terus jogging di Kuta. Sendirian gak seru. Baliklah saya ke kosan kiranya ada makhluk yang sudah bangun. Baru Uzi yang bangun.

Pantai Kuta, 5.15 WITA.

Usai melihat-lihat pantai yang masih gelap (sepertinya tadi saya solat subuh belum waktunya, hehe), kami memutuskan untuk jogging menyusuri pantai ke barat, ke arah Discovery Shopping Mal. Eh sepertinya bakal ada turnamen sepakbola pantai piala bupati Badung di Kuta, sebab pasirnya sudah diratakan dan baliho serta bendera warna-warni mengitari lapangan pasir tersebut. Di kemudian hari, saat saya di rumah nonton TVRI, saya lihat siaran olahraga ada liputan tentang turnamen itu. Katanya sebagai salah satu ajang seleksi tim sepakbola pantai Indonesia untuk Asian Beach Games selanjutnya, di Oman kalau gak salah.
kita dahsyat dan perkasa. yeah @piala bupati Badung



Lho, kok nggak terang-terang ini langitnya? Oh, rupanya mendung gelap. Puas foto-foto, kami bergegas ke tempat kami meninggalkan sandal di tepi pantai. Saya ingin menguji kebenaran perkataan si bapak pemilik persewaan motor yang dengan sombongnya berkata “ini Bali mas, ndak ada yang namanya kecurian motor, nggak kayak di Jawa”. Beliau bilang begitu saat kami tanya “pak, nggak ada gembok ekstra nih? Barangkali ntar ada apa-apa…”. Kesel juga dibilangi gitu, secara saya dan 8 orang lainnya di rombongan adalah orang Jawa (kecuali Sinaga-Batak dan Imanur-Sunda).
Uzi dengan begron Discovery Shopping Mal

Ternyata sandal saya dan Uzi masih terletak di tempat yang sama. Baiklah, saya akui, Bali memang sangat aman untuk ukuran Indonesia. Saat kunci kamar kami hilang, kami juga meninggalkan kamar kami selama dua hari-tak terkunci-bepergian dan tidak ada apa-apa yang hilang.

Tiba-tiba Iza sms, “Ndo, ke pantai yuk”.
Saya, “sama siapa?”
Iza, “sama Dedi, Gugun, Mb Lia, Iwan, dll”
Saya, “gerimis lho, ini saya lagi di pantai habis jogging sama Uzi”
Iza, “Sandoooo! Jambak! Ke pantai gak ngajak2”
Saya, “lha tadi masih pada tidur”
Foto doang lah ya @monumen
Tak ada sms balasan, mungkin marah. Biarlah, toh gerimis juga (apa hubungannya?).

6.45 WITA. Bali Bomb Memorial Monument.

Sebelum pulang kami berdua mampir Monumen Peringatan Bom Bali dulu, sudah terlanjur kehujanan kok. Foto-foto, apalagi. Lalu pulang.

7.00 WITA. Pasar Kuta (sebut saja begitu).

Baru sampai, lalu diajak Sinaga cari sarapan. Nggak tahu saya kemana. Beberapa kilo, dan sampailah di pasar. Di seberang jalan ada warung muslim jualan nasi kuning. Eh, rupanya orang Bangkalan. Tak bisalah saya maupun Sinaga ngajak ngobrol sok akrab gitu pake bahasa Madura (biar ada dikasih lauk ekstra lah, haha). Murah kok, Rp5.000,00 saja dan kami bungkus buat bersepuluh.

Saturday, 17 December 2011

Laporan Keuangan Backpacking Bali 2011


Banyak pertanyaan yang mengindikasikan ketertarikan teman-teman saya terhadap perjalanan Bali ini. Sebagian besar berujung pada pertanyaan “habis berapa duit?”.

Beberapa lagi tidak percaya bahwa saya hanya menghabiskan sekian ratus ribu selama tiga hari di Bali plus dua hari perjalanan di Jakarta dan Jogja.
tiket kereta

Berbagai macam struk, kalau auditor sih,
harusnya disimpan mpe 10 tahun

Beruntung saya, sepulang dari backpackingan dulu, dengan insting dan ilmu yang didapat dari Badan Audit Kemahasiswaan (agar setiap organisasi atau pelaku kegiatan membuat Laporan Pertanggungjawaban termasuk Laporan Realisasi Anggaran yang baik seusai berlangsungnya suatu kegiatan), saya langsung menuliskan semua perincian biaya yang saya keluarkan. Oh ya, bukti-bukti (mungkin teman-teman seperjalanan tidak sadar) berupa struk KFC, bukti parkir motor, tiket masuk wisata, dan tiket kereta masih saya simpan lho. Sebab dalam SAKM (standar akuntansi keluarga mahasiswa-STAN) dan GAAS (general accepted auditing standard- standar pekerjaan lapangan nomor 2) dikatakan bukti audit yang kompeten dan cukup harus ada untuk mendukung keabsahan laporan keuangan yang diterbitkan.









Keterangan:
Pengklasifikasian biaya didasarka
n atas jenis biayanya (per MAK).
No. MAK
Rincian
Perluasan MAK
100
Transportasi
101 -> Transportasi Berangkat


102 -> Transportasi Sewa Motor


103 -> Transportasi Pulang
200
Konsumsi
201 -> Makan Besar


202 -> Snack
300
Tiket Masuk dan Parkir Wisata
301 -> Hari Pertama


302 -> Hari Kedua


303 -> Hari Ketiga
400
Penginapan
-
500
Oleh-Oleh
-
*Dalam penulisannya, saya mencoba mengklasifikasikannya lagi ke dalam Fixed Cost dan Variable Cost. Tidak mutlak memang, tapi, setidaknya saya ingin memberi gambaran berapa budget minimal Anda untuk bisa 5 hari melakukan perjalanan Jakarta-Jogja-Bali. Item-item seperti transport, tiket wisata, dan penginapan saya kategorikan Fixed Cost.

Saya harap Anda terkejut usai membaca ini dan berujar dalam hati “wow, ternyata murah juga backpackingan… coba ah, lain kali. J




LAPORAN KEUANGAN
(SubBagian Realisasi Pengeluaran)
Backpacking BALI
Oktober 2011

Kode MAK
Rincian
Biaya (Rupiah)
SubTotal Biaya (Rupiah)
Info Tambahan
101
Angkot
2.000

kampus- stasiun Pd. Ranji
101
KRL ekonomi AC
6.000

Pd. Ranji-Tanah Abang
101
Kereta Kutojaya Utara
28.000

Tanah Abang-Kutoarjo
101
Prambanan Express
10.000

Kutoarjo-Tugu
101
Taksi (25k untuk ber-5)
5.000

Kota Jogja-Lempuyangan
101
Kereta SriTanjung
35.000

Jogja-Banyuwangi Baru
101
Gilimanuk-Terminal Ubung
25.000

Ubung ada di Denpasar
101
Ubung-Kuta (carter)
10.000+
121.000






102
Sewa Motor
45.000

90.000/2 orang
102
Bensin Motor 2 hari
40.000+
85.000
Estimasi





103
Kuta-Erlangga (carter)
10.000

Erlangga ada di Denpasar
103
Erlangga-Ubung
7.000

Angkot yang dicarter
103
Ubung-Gilimanuk
25.000


103
Ferry
6.000

Gilimanuk-Ketapang
103
Kereta SriTanjung
25.000+
72.000
Banyuwangi Baru-Mojokerto





201*
Di Kutoarjo
12.000

Sayur Pepaya, Belut
201*
Di Malioboro
3.000

Susu Cokelat J
201*
Di Ubung
7.000

Nasi Rames
201*
Di Nusa Dua (2x@6.000)
12.000

Lauknya banyak bener
201*
Di Pasar Kuta
6.000

Nasi Kuning
201*
Di Gianyar
11.000

Es Buah dan Nasi Rames
201*
Di Denpasar Erlangga (2x)
10.000

Lauknya kayak di Nusa Dua
201*
Di St.Banyuwangi Baru
4.000+
64.000
Telur, Mie, Sambal





202*
Di Indomaret
12.000


202*
Lanting di Kereta
10.000+
22.000






301
Parkir Uluwatu
2.000

Lihat Kisah Lengkapnya di halaman Sandstory lainnya ya.. J

Tiket Masuk Uluwatu
3.000


Parkir Dreamland
5.000


Tiket Masuk Dreamland
-


Parkir GWK
2.000


Tiket Masuk GWK
25.000+
37.000





302
Monkey Forest Ubud
-

Lihat Kisah Lengkapnya di halaman Sandstory lainnya ya.. J

Ubud
-


Parkir Danau Batur
2.000


Kintamani (retribusi)
8.500+
10.500





303
Sanur
-

Lihat Kisah Lengkapnya di halaman Sandstory lainnya ya.. J

Parkir Tanah Lot
2.000


Tiket Masuk Tanah Lot
7.500+
9.500





400
Mekar Jaya Bungalow
44.000x2
88.000
Per orang





500*
Kaos
20.000

Erlangga (Pusat oleh-oleh)

Hiasan Dinding
24.000

Erlangga

Kalender
12.000

Erlangga

Suwar-suwir
10.000+
66.000
Makanan Khas Jember
Total


575.000

Total Fixed Cost (MAK 100, 300, 400)
423.000


Total Variable Cost (MAK 200, 500)
152.000



Jadi, dapat disimpulkan, Biaya tetap yang sukar diubah-ubah untuk melakukan perjalanan selama tiga hari di Bali hanya Rp423.000. Itu adalah biaya minimal kalau Anda tidak makan/ngemil, dan beli oleh-oleh.

Yah, yang saya tulis di atas memang standar sangat hemat sih, sebab kami selalu mencari alterative termurah yang ada. Contohnya, sewa motor yang (setelah dirayu-rayu) dapat diskon Rp10.000,00 per motor. Atau, perlu berkilo-kilometer untuk bisa dapat makanan murah di dekat jalan bandara Ngurah Rai dan pasar Kuta. 

Bagi saya, kebersamaan (dengan teman2) dan jalan-jalanlah yang terpenting. Tak peduli dengan paket “serba super ekonomi” sekalipun. Toh pada akhirnya, saya juga punya belasan halaman Sandstory tentang backpacking kali ini (yang entah kapan selesainya.. -.-“)

Semua berhipotesa, Bali is a million rupiah destination. But I prove that’s not absolutely true. 
Selamat Mencoba…