Thursday, 19 July 2012

PICSTORY OJT602

(lupa tanggal) Berbagi kebahagiaan w/ adek2 PKL :D
Terimakasih mbak Susi... Kami doakan sehat selalu,
berkah jodohnya (ups, salah, rezekinya looh)
(@ ayam bakar anggrek)

(29/6) Di rumah Bayu.
Kata Rizka, "mbak Putli milip model iklan jual pelalatan masak"
Ita: "Riz, free pukpuk or plakplak?"


 (14/7) cieee. mau kemana mereka?
(14/7) ternyata Padusan
Sayangnya tidak banyak yang bisa ikut.
Jefrio jaga rumah. Qomar ada keperluan. Affan ditelfon direject. Ferdhi kerja bakti. Frandy enggak jelas. Ya, Cuma Faiz dan Uyab yang datang tepat jam 8 pagi sesuai rencana (ini murni gara-gara si Faiz belum paham betul…tradisi anak2 Mojokerto yang kalo dijarkom jam 8 pasti yang paling cepet datang jam 9).



(14/7) kolam cabut bulu ayam ini zuuuper panas.
berasa jadi 'manusia-tulang-lunak' habis dari sini

(17/17) happy birthday Qomar (July 5th)
ehem-ehem adiknya belum dikenalkan tuh.
Fan?? Bayu mupeng itu lho.

 (17/7) Gedeg Bridge (captured from Brantas river banks)
Bayu: di seberang sana ada Gedeg Kota.
#lalu hening


(17/7) Tempe kriuk, happiness in simplicity.
Percaya tidak? meski orang mojokerto asli, ini pertama kalinya saya ke JT.

Pelajaran dari hadis (etdah, bukan, bukan), memilih Karoke mungkin dosanya lebih sedikit daripada harus ghibah atau fitnah ngalor ngidul sambil makan di JT. 
Cie, Bayu is the star that night. *evilsmirk >> *istighfar

Wednesday, 4 July 2012

High Quality Weekend

Sampai saya merasa punya alasan kuat untuk menulis kembali.

Saya sudah merasa akhir pekan ini akan jadi akhir pekan yang tidak biasa. Benar saja, ternyata jumat kemarin bertepatan dengan hari terakhir OJT resmi DJP. Setelah empat bulan yang penuh dengan bimbingan, jaga image di kantor (hihi, ngaku), laporan harian ke SIKKA (yang salah mulu), belajar SOP, hingga laporan OJT. Alhamdulillah, 602 did it! Special credit to our marvelous leader, sebut saja, Affan: U rock guys! 

Lega rasanya.

Pekan lalu, senior kami yang baru diangkat sebagai AR, sebut saja Ruud Tiger, mentransfer beberapa ratus ribu sebagai bentuk “berbagi rasa syukur” atas status barunya. Akhir pekan besok adalah momen yang dipilih untuk eksekusi. Yei.

Minggu, disepakati berkumpul di rumah saya pukul 9.30. Meski sudah di-sms sent to all, tapi ada banyak balasan yang mengatakan tidak bisa hadir. Ya, maaf, sudah sepakat minggu pagi toh? Akhirnya hanya bertujuh yang berangkat.

Sebenarnya kami masih belum punya bayangan pasti mau melakukan apa. Jalan saja ke selatan. Sampailah di Kali Kromong Pacet. Ramai sekali, maklum liburan sekolah. Jadi kami meneruskan naik ke jalur cangar. Nah, lepas lima belas menit menanjak, motor kami sudah berasap-asap bau sangit layaknya protes untuk tidak meneruskan perjalanan. Sampai sebelum keramaian air terjun pinggir jalan, semuanya sepakat untuk berhenti sejenak sebab tak tega melihat Ita, satu-satunya wanita di rombongan ini, harus turun jalan kaki di tanjakan terakhir. Pandangan kami terhenti di lesehan-lesehan pinggir jalan yang dapurnya mengepulkan asap menggoda kami untuk singgah. Teorinya sih sebentar saja, tapi  cerita si A tentang si anu, disambut informasi B tentang si itu yang punya affair dengan si inu membuat pembicaraan jadi ngalor ngidul. Gosip lah jadinya.

Chiki, Kerupuk tahu melempem, Sate kelinci rasa kerbau, dan sate jamur rasa rujak menemani obrolan seru kami menghabiskan segelas (kecuali Ferdhi yang 2 gelas karena gelasnya bocor mulu) kopi panas. Tak lupa beberapa bidikan mengabadikan sekeping memori jalur cangar (halaa, lebay).

feeding Nemo!



Usai-membayar (yaiyalah!) kami bergegas turun gunung ke lesehan Kasumi, yang direkomendasikan Frandy melebihi ikan bakar Pak Ghufron, karena tempatnya lebih cozy dan penasaran belum pernah coba. Dari jalan raya Pacet, masuk gang ke barat sekitar dua kilo (lumayan tersembunyi itu yak) di desa Kemasan Tani.
Kesan eksklusif langsung terbersit di benak Saya ketika sampai di pintu Kasumi (they call it “Fishery Plantation and CafĂ©”) apalagi yang parkir cuma mobil doang. Krik3.

goreng goreng goreng!
Eksklusifitas makin terasa ketika tahu tempat lesehannya sangat luas dan terpisah kolam-kolam ikan penuh ikan (yaiyalah kolam ikan penuh ikan) yang jinak-jinak. Tak pelak, mereka jadi korban narsisme dan kameo foto kami. Siap-siap masuk facebook ya… (ngomong sama ikan)
Bayu, kelihatan sekali nafsu ingin foto-fotonya
Minuman datang, foto bersama. Makanan datang, foto bersama. Cuci tangan, foto lagi (duh ingat umur Nak). Di tengah canda tawa dan konsentrasi menguliti bakaran ikan, Ita berujar “iri deh, sama keakraban angkatan kalian. Kemana-mana bisa kumpul-kumpul. Gampang diajak bikin acara dan kelihatan kompak banget meski juga bisa bicara serius kalau waktunya serius. Keren, ikut lagi ya kalau ada acara jalan2 kayak beginian”. LoL #Terharu...

Bicara soal rasa, memang lebih baik sih dari lesehan-lesehan yang pernah kami kunjungi sebelumnya. 
together we strong!

Harganya?
Sempat ketar-ketir ketika tiba waktu ke kasir. Seorang China sebelum saya menghabiskan IDR 597k. Astaghfirullah. Sudah siap-siap menggadaikan KTP nih, kelakar yang lain. Eh ternyata murah lho. Untuk tujuh orang, tidak beda dengan harga di lesehan pada umumya, IDR 194k.

Uang masih sisa! Kalau saja tak ingat sudah jam empat sore dan ada anak gadis yang tak baik keluar magrib-magrib, pasti kami lanjutkan. See U another amazing weekend. Sempu boleh?