Thursday 19 May 2011

Jembatan Keledai

Aku meletakkannya di ujung meja,
getar pintu mengantarkannya.
Menjadi dua,
tiga,
dan pecah.

Aku mengucapkannya dengan gempita,
mengubah lesung pipinya,
dari keramaian.
Menjauh,
dan pergi.

Aku membuatkannya puisi-puisi,
berbinar saat itu juga.
Juga dia (perempuan), dan dia (perempuan).
Berhenti ia,
menunggu,
dan meragu lagi.

Aku melawatinya lagi,
sumur tua yang menimbun dedaunan.
Jatuh terpuruk.
Menangis lagi di ujung sana.

Kemarin aku menyesalinya.
Sekarang aku sedang sadar merencanakannya.

Pemberhentian itu kulewati
lagi.

Thursday 12 May 2011

Gadis Lampung Itu

Gadis Lampung Itu..
Selalu tersenyum menggodaku,
Ah,
tidak juga,
Mungkin hanya imajinasiku.

Gadis Lampung Itu..
Selalu memakai kerudung ungu,
atau abu-abu,
atau biru,
Ah,
Mungkin hanya imajinasiku.

Gadis Lampung Itu..
saat duduk di depanku,
selalu menghalangi pandanganku,
dari dongeng dosenku..
Ah,
tapi semua itu membuatku terjaga sepanjang hari.

Gadis Lampung Itu..
Mengisi hariku,
hatiku,
amat banyak,
amat banyak.

Gadis Lampung Itu..
Banyak mengajari,
banyak memberi,
banyak mencuri.

Selalu seperti itu.
Gadis Lampung itu, Rafika.



Selamat ulang tahun fika, sehat selalu dan senyum selalu.. :D
12 Mei 2011 (Bintaro Plasa, sebelum acara)

Saturday 7 May 2011

Ketika Engkau Mengetuk Pintuku


Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Badai di sana telah reda
Menyisakan
Sampah  daun yang berserakan dan genangan lumpur di
Jalan desa.

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Langit sudah mulai gelap
Dan sekawanan bangau sawah terbang menjauhi
Senja

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Banyak lewat orang berwajah lelah
Pulang dari kerja dengan baju lusuhnya yang basah
Entah karena keringat atau
Hujan.

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Pantulan wajahku di jendela sudah berubah
Engkau pun juga
Kulihat dari balik gorden
Kau hampir sama sepertiku
Beruban dan mulai gendut.

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Ternyata aku kehujanan, aku gelap, dan aku berwajah lelah.

Ternyata aku berdiri di luar sini terlalu lama…
Entah sampai kapan,
Jika kau tak mengetuk pintuku.

saya persembahkan untuk calon istriku.. Ibu dari anak-anakku..

Tuesday 3 May 2011

Penyelesaian Penugasan


Diambil Dari Program Pemeriksaan LKPD-Lampiran 6

Penyelesaian penugasan pemeriksaan keuangan merupakan kegiatan yang meliputi yaitu:
1.    Reviu kewajiban kontinjensi
Kewajiban kontinjensi merupakan :
a.    Kewajiban potensial dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa pada masa mendatang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah daerah;
b.    Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui karena pemerintah daerah tidak ada kemungkinan mengeluarkan sumber daya untuk menyelesaikan kewajibannya dan jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Contoh kewajiban kontinjensi antara lain (1) permasalahan hukum yang masih pending terkait hak dan kewajiban pemerintah daerah; (2) kemungkian klaim; dan (3) jaminan pemerintah daerah atas barang/jasa.
Prosedur yang harus ditempuh pemeriksa adalah sebagai berikut :
a.    Dapatkan dan reviu putusan hukum yang masih pending terkait hak dan kewajiban pemerintah daerah serta keputusan-keputusan lainnya, yang kemungkinan menimbulkan kewajiban kontinjensi.
b.    Diskusikan dengan pejabat terkait seperti kepaladaerah/sekretaris daerah atau pejabat lain di bidang hukum atau yang terkait lainnya mengenai kemungkinan kewajiban kontinjensi tersebut.
c.    Teliti apakah kewajiban kontinjensi tersebut telah diungkapkan oleh kepala daerah atau pejabat terkait lainnya di dalam laporan keuangan. Dalam hal ini perlu juga ditambahkan kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya kewajiban bersyarat, antara lain:
1)    adanya kemungkinan pembayaran di masa yang akan datang kepada pihak ketiga akibat kondisi saat ini;
1)    terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa yang akan datang;
2)    hasilnya sangat ditentukan oleh peristiwa yang akan datang.
2.    Reviu Kontrak/Komitmen Jangka Panjang
Pemeriksa juga perlu mereviu kembali kontrak/komitmen jangka panjang yang dibuat pemerintah daerah terkait dengan kemungkinan kerugian yang mungkin terjadi dari kontrak/ komitmen tersebut. Pada  kenyataannya,  pemeriksaan  kontrak/komitmen  tersebut  dapatdilakukan ketika pemeriksa melakukan pemeriksaan atas pendapatan/penerimaan pembiayaan atau belanja/pengeluaran pembiayaan. Namun, prosedur reviu kontrak/komitmen dimaksudkan untuk memastikan kerugian yang mungkin terjadi. Untuk itu, pemeriksa perlu mereviu kembali kontrak/komitmen lainnya yang bersifat jangka panjang.
Prosedur yang harus ditempuh pemeriksa adalah sebagai berikut:
a.    Dapatkan putusan hukum yang masih pending terkait kontrak/komitmen jangka panjang pemerintah daerah serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kontrak/komitmen jangka panjang.
b.    Reviu putusan keputusan kepala daerah atau pejabat terkait tersebut yang kemungkinan menimbulkan kewajiban dalam kontrak/komitmen jangka panjang.
c.    Diskusikan dengan pejabat terkait seperti kepala daerah/sekretaris daerah atau pejabat lain di bidang hukum atau yang terkait lainnya mengenai kemungkinan kewajiban kontrak/komitmen jangka panjang tersebut.
d.    Teliti apakah kontrak/komitmen jangka panjang tersebut telah diungkapkan oleh kepala daerah atau pejabat terkait lainnya di dalam LKPD.
3.    Identifikasi Kejadian Setelah Tanggal Neraca (subsequent events)
Kejadian setelah tanggal neraca harus menjadi perhatian pemeriksa apabila kejadian tersebut berdampak material pada laporan keuangan. Hal tersebut perlu untuk diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Ada 2 (dua) jenis kejadian setelah tanggal neraca (subsequent events) yaitu:
a.    Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Contohnya Hutang Pemda yang kasusnya masih menjadi sengketa di pengadilan dimana pada tanggal neraca per 31 Desember 200X, sengketa tersebut masih berjalan dan belum ada keputusan pengadilan sehingga pemerintah tidak menyajikan jumlah utang yang masih di sengketakan tersebut dalam laporan keuangan per 31 Desember 200X, namun diungkapkan dalam dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Kemudian pada bulan Februari tahun berikutnya ternyata putusan pengadilan menyatakan bahwa pemerintah kalah dalam gugatan tersebut, sehingga perlu dilakukan koreksi terhadap jumlah utang pemerintah daerah.
b.    Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca yang dilaporkan, namun peristiwa tersebut ada sesudah tanggal neraca. Sebagai contoh, penjualan obligasi atau penerbitan saham baru, kerugian aktiva tetap akibat kebakaran. Atas peristiwa jenis ini tidak perlu dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan. Namun demikian, apabila peristiwa bersifat signifikan maka perlu diungkapkan dengan menambahkan data keuangan proforma terhadap laporan keuangan historis yang menjelaskan dampak adanya peristiwa tersebut seandainya peristiwa tersebut terjadi pada tanggal neraca.
Untuk itu, pemeriksa perlu mengidentifikasi kejadian setelah tanggal neraca yang berdampak material terhadap informasi keuangan pada LKPD dan mereviu apakah kejadian tersebut telah dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan.
4.    Penyusunan Ikhtisar Koreksi
Ikhtisar Koreksi merupakan rekapitulasi koreksi atau penyesuaian (adjustments) yang diusulkan tim pemeriksa kepada pemerintah daerah. Koreksi pemeriksaan yang dimasukkan tersebut merupakan koreksi terhadap LKPD yang di atas nilai materialitas agregat  (AM) dan secara keseluruhan di atas nilai materialitas (IM). Koreksi pemeriksaan tersebut menggam-barkan penyajian LKPD yang tidak sesuai dengan SAP dan kecukupan pengungkapan.
Jurnal koreksi hanya pada akun utama pada LKPD, yaitu akun-akun paling rinci yang ada di laporan keuangan sesuai dengan SAP. Penyesuaian pada buku dan sistem akuntansi dilakukan kemudian. Selain itu, koreksi terhadap kecukupan pengungkapan merupakan koreksi pada CaLK LKPD. Apabila ditemukan kesalahan di atas AM untuk masing-masing akun utama atau di atas IM secara keseluruhan, maka kesalahan tersebut dimasukkan dalam Daftar Jurnal Koreksi pada Ikhtisar Koreksi.
Tanggapan entitas yang diperiksa terhadap daftar jurnal koreksi  didokumentasikan di dalam Daftar Jurnal Koreksi yang ditandatangani oleh pejabat entitas yang berwenang (BUD/Kepala SKPKD).
5.    Penyusunan dan Pembahasan Konsep Temuan Pemeriksaan
Konsep Temuan Pemeriksaan atas LKPD merupakan permasalahan yang ditemukan oleh pemeriksa yang perlu dikomunikasikan kepada pemerintah daerah. Permasalah tersebut antara lain: (1) ketidakefektivan sistem pengendalian intern, (2) kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, (3) ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang signifikan, (4) ikhtisar koreksi.
Konsep Temuan Pemeriksa tersebut disampaikan ketua tim pemeriksa kepada pejabat pemerintah daerah untuk dibahas dan memperoleh tanggapan tertulis dan resmi dari pemerintah daerah.
6.    Penyampaian Temuan Pemeriksaan atas LKPD
Pemeriksa dalam hal ini Ketua Tim menyampaikan TemuanPemeriksaan atas LKPD kepada kepala daerah dan/atau sekretaris daerah. Penyampaian Temuan Pemeriksaan atas LKPD tersebut merupakan akhir dari pekerjaan lapangan pemeriksaan LKPD. Hal ini merupakan batas tanggung jawab pemeriksa terhadap kondisi laporan keuangan yang diperiksa. Pemeriksa tidak dibebani tanggung jawab atas suatu kondisi yang terjadi setelah tanggal pekerjaan lapangan tersebut. Oleh karena itu, tanggal penyampaian temuan pemeriksaan tersebut merupakan tanggal laporan hasil pemeriksaan atau tanggal surat representasi pemerintah daerah.
7.    Perolehan Surat Representasi
Sesuai SPAP SA Seksi 333 [PSA No.17] Representasi Manajemen, pemeriksa harus memperoleh surat representasi yang dilampiri dengan LKPD yang akan disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD. Surat representasi tersebut menggambarkan representasi resmi dan tertulis dari pemerintah daerah atas berbagai keterangan, data, informasi, dan laporan keuangan yang disampaikan selama proses pemeriksaan berlangsung.
Surat tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah. Jika terjadi perubahan substansi isi surat representasi yang dilakukan oleh auditee, maka pemeriksa harus mempertimbangkan apakah perubahan tersebut akan berdampak material terhadap pertanggungjawaban pembuatan laporan keuangan. Hal tersebut akan mempengaruhi opini.
Apabila surat representasi dan lampirannya tidak diperoleh sampai dengan penerbitan laporan hasil pemeriksaan, ketua tim pemeriksa dan atau pengendali teknis menyampaikan laporan hasil pemeriksaan dengan opini tidak dapat menyatakan pendapat kepada penanggung jawab untuk disetujui.
Surat tersebut harus diparaf Bawasda dan ditandatangani kepala daerah dan diberi tanggal yang sama dengan  tanggal LHP yang bertujuan untuk membatasi tanggung jawab pemeriksa hanya sampai dengan tanggal terakhir pelaksanaan pekerjaan lapangan yang dilakukan.

Penerapan Materialitas


Diambil dari Program Pemeriksaan LKPD-Lampiran 3

Sesuai kebijakan pemeriksaan, batas materialitas yang ditetapkan adalah :
       Materialitas Individual                  =  0,5 % dari Total Realisasi Belanja
       Materialitas Agregat                    =  2% dari Materialitas Individual

Laporan Keuangan Pemda XX yang belum diaudit (Unaudited)
       Total realisasi belanja ................ Rp 1.000.000.000.000,00

Batas materialitas Laporan Keuangan Pemda XX
Materialitas Individual :
       Neraca (0,5% x Rp 1.000.000.000.000,00)........    Rp 5.000.000.000,00
       LRA    (0,5% x Rp 1.000.000.000.000,00)..........   .Rp 5.000.000.000,00

Materialitas Agregat  :
      Neraca  (2% x 5.000.000.000,00)..........................  Rp 100.000.000,00
      LRA     (2% x 5.000.000.000,00)...........................   Rp 100.000.000,00
Berdasarkan kebijakan batas materialitas tersebut, maka pengaruhnya terhadap koreksi pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1.    Setiap kesalahan pencatatan harus diusulkan untuk dikoreksi;

2.    Setiap kesalahan pencatatan dalam suatu transaksi atau akun-akun di neraca dan LRA yang kurang dari Rp 100.000.000,00 dapat diabaikan namun tetap diberitahukan kepada Pemda;

3.    Setiap kesalahan pencatatan dalam suatu transaksi atau akun-akun di neraca dan LRA yang lebih dari Rp 100.000.000,00 tetapi kurang dari Rp 5.000.000.000,00 didokumentasikan dalam ikhtisar koreksi sebagai bahan usulan koreksi kepada pemda;

4.    Jika akumulasi kesalahan pencatatan dalam ikhtisar koreksi seperti dalam butir 2 kurang dari Rp5.000.000.000,00, maka pemeriksa menyampaikan ikhtisar koreksi tersebut kepada Pemda, tetapi jika Pemda menolak melakukan koreksi tidak akan menjadi pertimbangan dalam pemberian opini;

5.    Jika akumulasi kesalahan pencatatan dalam ikhtisar koreksi seperti dalam butir 2 lebih dari Rp5.000.000.000,00,  maka pemeriksa harus menyampaikan ikhtisar koreksi tersebut  kepada Pemda untuk dilakukan koreksi. Jika Pemda menolak melakukan koreksi, maka akan menjadi pertimbangan dalam pemberian opini.

6.    Semua unsur yang telah diputuskan oleh auditor untuk diperiksa 100% merupakan bagian dari populasi yang disampling. Unsur lain yang menurut pertimbangan auditor perlu diuji untuk memenuhi tujuan audit namun tidak perlu diperiksa 100%, harus disampling.

Better than Good

Rab Ne Bana Di Jodi

From Wikipedia, the free encyclopedia
Rab Ne Bana Di Jodi

Theatrical release poster
Directed by Aditya Chopra
Produced by Aditya Chopra
Yash Chopra
Screenplay by Aditya Chopra
Story by Aditya Chopra
Starring Shahrukh Khan
Anushka Sharma
Vinay Pathak
Music by Salim-Sulaiman
Cinematography Ravi K. Chandran
Editing by Ritesh Soni
Distributed by Yash Raj Films
Release date(s) December 12, 2008
Running time 167 min.
Country India
Language Hindi
Budget Indian Rupee ₹22 crore (US$4.88 million)
Gross revenue Indian Rupee ₹157.89 crore (US$35.05 million)
Rab Ne Bana Di Jodi (Hindi: - रब ने बना दी जोड़ी ), translation: A Match Made by God) is a 2008 Bollywood romantic comedy directed by Aditya Chopra and produced by Yash Raj Films. Shahrukh Khan stars in the film as mild-mannered office worker Surinder "Suri" Sahni whose love for beautiful, vivacious Tania "Taani Partner" Gupta (Anushka Sharma) transforms him into the loud and funloving "Raj." It was released worldwide on 12 December 2008.
Upon release, the film became a blockbuster, netting the sixth-highest opening weekend and fifth-highest opening week. At the end of its theatrical run in India, the film netted over INR 850 million, and is currently the sixth highest-grossing Bollywood film of all time according to net collections
 

 Plot

Shy, introverted, and kind-hearted Surinder "Suri" Sahni (Shahrukh Khan) is an office employee for Punjab Power. He quietly falls in love with the daughter of his former professor (M.K. Raina), beautiful and vivacious Tania "Taani" Gupta (Anushka Sharma), whom he first sees during the preparations for her wedding. When they are introduced however, Taani jokingly berates and blames him for setting an impossible set of standards (reiterated by her father) that she was never able to meet growing up. A short while later, the shocking news arrives that her lover and fiancé and his wedding entourage were killed in a road accident. The hitherto immensely carefree Taani's immediately distraught; her father suffers a heart attack. Fearing that Taani will be alone in the world, the professor on his deathbed, and paternally affectionate toward Suri, requests him to marry her. Suri silently concedes; Taani tearfully agrees for her father's sake.

After an impromptu wedding, Suri takes Taani to his ancestral home in Amritsar. While his good nature leads Suri to treat her with exceptional care, illustrated by his letting her have his bedroom all to herself, and patience, he is too frightened to profess his love for her. Besides which, Taani tells him that while she will try to be a good wife and thus respect her role in his life, she can never love him due to having no love left within her. Suri, least bothered and grateful for the increasing acts of wifely affection she does show, proceeds to indulge her wishes. These include regular evening trips to the cinema to see song and dance films which appeal to Taani's fantasies about romance and her passion for dancing. She soon asks for Suri's permission, which he grants, to take an expensive dance class with a Bombay company Dancing Jodi to unwind from her mundane life at home.

During those evenings spent at the movie-theatres, Suri realizes his inadequacy vis-a-vis the strong, masculine images that Taani admires and later asks his long-time chum Balwinder "Bobby" Khosla (Vinay Pathak), a hair-salon owner, for grooming advice so as to win her love. Bobby is eager to help and gives him a complete makeover (shaving off his mustache - an accidental gag, modding his hairstyle, fitting him out in funky Western-style clothing including aviator-style shades with oversized pastel lenses). Suri is thus transformed into the swaggering, crude, and fun-loving "Raj Kapoor", a name he borrows from the hero of the movie that Taani had recently admired. He joins the dance class to be near her. By chance — or, as he puts it, by divine choice — he becomes Taani's partner in the competition. Despite Raj's initial obnoxiousness — a result of Surinder's inexperience with women and his over-the-top attempts to emulate the "cool" images from movies — he and Taani become friends as they work together on their dance routine. Suri feels encouraged when Taani does not tie a rakhi (holy thread) on "Raj's" wrist during the festival of Raksha Bandhan (for to do so would indicate that she thought of him only as a brother). Thus, after a period of time, Raj declares his love for her.

Suri's ruse poses a dilemma for both of them. Taani enters into a period of internal conflict, desperately wanting to escape from her despair-filled life through finding a new person to love. Despite wanting to escape what she believes is a loveless marriage, Taani feels compelled to stay with Suri due to the promise that she made to her father. Suri also faces an extraordinary paradox: Taani's sheer misery as his wife in contrast to her delight with his fabricated alter ego, Raj. He thus attempts to win Taani's love as Suri, an act which only alienates her further. She eventually runs away to find Raj in order to tell him the predicament she is in, hoping he will help her. He offers to elope with her, which she agrees to, tearfully. They set the date for their elopement to the next night, the night of the competition. Later that wet night, freed of his 'Raj' facade, Suri confides in Bobby his desires to not do the right thing - reveal all to Taani - but end the charade in his own way, i.e. sacrifice his cravings for her love, leave her his property and transfer himself to Delhi.

On the day of the competition, Suri takes Taani to the Golden Temple in order to garner God's blessings for her competition that night—and internally, also for her life with(out) Raj. While there, Taani has an epiphany in which she believes God has shown her a sign that tells that her marriage to Suri is divinely inspired. For the first time she reflects on her husband and becomes aware of the strength and integrity of Suri's character, something she can grow to love. Taani thus tells Raj that she cannot choose him over her newly-discovered life-partner. She leaves him in what appears to be a state of shock with tears in his eyes. When the time comes for their performance Taani, resigned to Raj's non-availabily, is stunned to see Suri instead join her on stage. Even as he kick-starts their eventually competition-clinching routine, Taani puts two and two together and through a series of flashbacks during the dance awakens to the fact that Suri is Raj. Backstage she confronts Suri and when he confesses his love for her, she tearfully admits that she returns his feelings. The two having won the competition head off on a honeymoon to Japan, the trip itself a product of Suri's erstwhile endeavours - as Suri - to win Taani's love.

Taani Partner

Tujh Mein Rab Dikhta Hai Lyrics

Tu hi toh jannat meri, Tu hi mera junoon
Tu hi to mannat meri, Tu hi rooh ka sukoon
Tu hi aakhion ki thandak, tu hi dil ki hai dastak
Aur kuch na janu mein, bas itna hi jaanu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Sajdhe sar jukhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Ohhhh hoooo ohh….
Kaisi hai yeh doori, kaisi majboori
Meine nazron se tujhe choo liya
Oh ho ho Kabhi teri khusboo
Kabhi teri baatein
Bin mange yeh jahan pa liya
Tu hi dil ki hai raunak,
Tu hi janmo ki daulat
Aur kuch na janoo
Bas itna hi janoo
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Sajdhe sar jukhta hai
Yaara mein kya karuo
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karuo
Vasdi vasdi vasdi, dil di dil vich vasdi
Nasdi nasdi nasdi, dil ro ve te nasdi
Rab Ne… Bana Di Jodi…..haiiiiii
Vasdi vasdi vasdi, dil di dil vich vasdi
Nasdi nasdi nasdi, dil ro ve te nasdi
Cham cham aaye, mujhe tarsaye
Tera saaya ched ke chumta
Oh ho ho… tu jo muskaye
Tu jo sharmaye
Jaise mera hai khuda jhumta
Tu hi meri hai barkat, tu hi meri ibadat
Aur kuch na janu, bas itna hi janu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Sajdhe sar jukhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Vasdi vasdi vasdi, dil di dil vich vasdi
Nasdi nasdi nasdi, dil ro ve te nasdi
Rab Ne Bana Di Jodi.. haiiiiii

Haule Haule Lyrics

Haule haule, haule haule
Haule haule, haule haule
Haule haule se hawa lagti hai
Haule Haule se dawa lagti hai
Haule Haule se dua lagti hai
Naaa….
Haiii… Haule Haule se chanda badtha hai
Haule Haule ghoonghat utha hai
Haule Haule se nasha chadtha hai
Naaa…
Tu sabra to kar mere yaar
Zara saans to le dildaar
Chal phikr nu goli maar yaar
Hai din zindadi de char
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule haule, haule haule
Haule haule, haule haule
Haiii Haule haule, haule haule
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Pa ni re re ga ma pa re
Pa ni re re ga ma pa re
Pa ni ga ga ma pa ma ga re
Pa da pa ni da pa ma da pa ma pa ma
Pa ni ni da pa
Ishq ke di galiyan tang hai
Sharmo sharmi mein bandh hai
Khud se khud ki kaisi yeh jang hai
Pal pal yeh dil ghabraye
Pal pal yeh dil sharmaye
Kuch kehta hai, aur kuch kar jaaye
Kaisi yeh paheli, mua dil mar jaana
Ishq mein jaldi bada jurmana
Tu sabra to kar mere yaar
Zara saans to le dildaar
Chal fikr nu goli maar yaar
Hai din zindadi de char
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule haule, haule haule
Haule haule, haule haule
Haiii…
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Rab da hi tab koi hona
Kare koi yun jadoo tona
Maan jaye maan jaye haii mera sona
Rab de sahare chal de
Nahe kinare chal de
Doori hai na kahare chal de
Kya kehke gaya tha shaayar woh siyaana
Aag ka dariyan doob ke jaana
Tu sabra to kar mere yaar
Zara saans to le dildaar
Chal fikr nu goli maar yaar
Hai din zindadi de char
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule Haule ho jayega pyar chaleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule haule, haule haule
Haule haule, haule haule
Haii Haule haule
Haule Haule ho jayega pyar chleya
Haule haule ho jayaga pyar
Haule haule se duwa lagti hai naaa