Saturday 7 May 2011

Ketika Engkau Mengetuk Pintuku


Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Badai di sana telah reda
Menyisakan
Sampah  daun yang berserakan dan genangan lumpur di
Jalan desa.

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Langit sudah mulai gelap
Dan sekawanan bangau sawah terbang menjauhi
Senja

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Banyak lewat orang berwajah lelah
Pulang dari kerja dengan baju lusuhnya yang basah
Entah karena keringat atau
Hujan.

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Pantulan wajahku di jendela sudah berubah
Engkau pun juga
Kulihat dari balik gorden
Kau hampir sama sepertiku
Beruban dan mulai gendut.

Ketika Engkau mengetuk pintuku
Betapa ku tahu bahwa,
Ternyata aku kehujanan, aku gelap, dan aku berwajah lelah.

Ternyata aku berdiri di luar sini terlalu lama…
Entah sampai kapan,
Jika kau tak mengetuk pintuku.

saya persembahkan untuk calon istriku.. Ibu dari anak-anakku..

1 comment:

  1. keep blogging, bro. Teruslah menulis yang ada di pikiranmu, btw, kunjungi juga blog saya di wanspeak.wordpress.com (lagi-lagi promosi). hehehehehe...

    ReplyDelete