Penerbangan Juanda-Ngurah Rai hanya ditempuh dalam kurun
waktu kurang lebih 45 menit. Singkat
sekali, bahkan Saya belum sempat mengantuk.
Berbekal sebuah alamat “Balai Diklat Industri, Jalan
Wanasegara, Kuta” kami memilih naik taksi untuk faktor keamanan mengingat tak
ada satupun dari kami yang tahu dimana lokasi tersebut. Tak tahunya, hanya 10
menit dari bandara. IDR 50rb pun melayang sia-sia.
Registrasi diklat baru pukul 17 WITA tapi pukul 9 WIB
(alamak, jam HP saya tidak berubah otomatis!) kami sudah sampai. Jadi, kami
putuskan untuk jalan-jalan. Kabarnya lokasi ini dekat pantai Kuta (logis kan
ya, alamatnya saja di Kuta). Nyatanya, kami masih harus jalan kaki menyusuri
pantai yang kelewat panas tak kurang dari 1,5 km. Belum mulai pendidikannya tapi
kaki sudah linu semua, badan pun belang membentuk kaos.
Pekan pertama diklat, dan mulailah romantisme menyebar di
masing-masing peleton/ kelas baik dengan lawan jenis ataupun sesama jenis (sebagian
besar bercanda, percayalah).
Mendadak Atambua dan Kepala Balai menjadi sangat
populer. Menyusul kemudian Quick Count, Gulat, Om Fendi, dan Udin mewarnai
hari-hari kelas, yang jujur saja, tanpa itu semua pasti sangat membosankan.
Tiada yang lebih dinanti daripada pesiar di hari minggu.
Tiap orang meluncur sendiri-sendiri dengan rencana di kepala masing-masing.
Sampai habis pesiar minggu kedua dan kami baru menyadari bahwa pekan depan ini
adalah pekan ujian. Artinya, setelah ujian kami harus berpisah, kembali ke
rutinitas kerja yang- ehem- begitulah.
Senang berkenalan dengan kalian. Sukses dan Sampai jumpa
dalam diklat lain yang lebih menyenangkan!
Kuta Beach wolcomes us! |
BDI |
pesiar-pesiar! uluwatu. |
padang-padang |
kebalik bro! biarin. ini nih peleton satu |
salah satu diskusi. apapun diskusinya, hasilnya mesti gambar the simpson kalo sama Komang |
kegantengan meningkat 12,37% kalau pakai hitam putih berdasi |
nanang, didi, gian (trio macan, bener kan Nang?) |
(yg diangkat) Kepala Balai, Bejita, Sarung Tinju, Pantat Bayi, ah banyak kali |
setelah ujian hari kedua, muka good governance semua! |
Om Fendi (paling kanan). Sejauh ini belum menjatuhkan pilihan entah ke Radit, Dewa, Wiria, Afan, Nanang, atau Komang |
Lagu-lagu perjuangan:
Oiya, berikut ini beberapa lagu yang harus dinyanyikan saat
lari pagi sebelum subuh. Liriknya mantap (baca: galau, pas buat saya, haha).
IKAN SEMBILANG
Ikan Sembilang, Ikan Sembilang dipotong-potong, huh hu ha!
Tujuh Lapangan, Tujuh Lapangan diparang-parang, huh hu ha!
Jikalau Nona, Jikalau Nona hati kecewa, huh hu ha!
Bungkus Pakaian, Bungkus Pakaian loncat jendela, huh hu ha!
Tujuh Lapangan, Tujuh Lapangan diparang-parang, huh hu ha!
Jikalau Nona, Jikalau Nona hati kecewa, huh hu ha!
Bungkus Pakaian, Bungkus Pakaian loncat jendela, huh hu ha!
Hey Nona, beta dengar kau mau pulang, ya pulang aja
emang gue pikirin!
emang gue pikirin!
Hey Nona, beta dengar kau mau kawin, ya kawin aja
gue cari yang lain!
gue cari yang lain!
Kalaulah begitu, kalaulah begitu,
kembalikan baju biru kebanggaanku, huh hu ha!
kembalikan baju biru kebanggaanku, huh hu ha!
PAK GENDUT
Pak Gendut ikut prajabatan
Pak Gendut ikut prajabatan
Lari pagi tiap hari, jalan jongkok setengah mati
Pak Gendut, Kurus lagi
Pak Gendut ikut prajabatan
Lari pagi tiap hari, jalan jongkok setengah mati
Pak Gendut, Kurus lagi
Pak Gendut, sekarang kurus
Pak Gendut, sekarang kurus
Makan bakmi tiap pagi, makan bakso sore hari
Pak Gendut, Gemuk lagi
Pak Gendut, sekarang kurus
Makan bakmi tiap pagi, makan bakso sore hari
Pak Gendut, Gemuk lagi
GADIS AYU
Hey kamu, memang gadis ayu, sayang
Mengapa dulu, kau bilang I Love You kepadaku
Tapi sekarang, kau diam membisu, sayang
Setelah tahu apa profesiku (isi terserah, misal “tukang sapu”)
Mengapa dulu, kau bilang I Love You kepadaku
Tapi sekarang, kau diam membisu, sayang
Setelah tahu apa profesiku (isi terserah, misal “tukang sapu”)
Tega nian, kau tinggalkan aku, sayang
Setelah dapat, gebetan yang baru
Memang uang, punya peranan penting sayang
Hingga cintaku, kau buat mainan
Setelah dapat, gebetan yang baru
Memang uang, punya peranan penting sayang
Hingga cintaku, kau buat mainan
Hey hey hey hey hey hey, hey gadis jaman sekarang
Rata-rata, mata duitan!
Rata-rata, mata duitan!
Hey hey hey hey hey hey, hey gadis jaman sekarang
Rata-rata, salah pergaulan!
Rata-rata, salah pergaulan!
CITA-CITAKU
Dulu, aku bercita-cita menjadi, seorang pegawai Negeri
berdiri, tegak gagah perkasa, tunaikan, tugas yang mulia
berdiri, tegak gagah perkasa, tunaikan, tugas yang mulia
Kini aku sedang ditempa
Dalam diklat perajabatan
Lupa kawan lupa saudara
Lupakan saja semuanya
Dalam diklat perajabatan
Lupa kawan lupa saudara
Lupakan saja semuanya
Saya tahan sakit-sakit sampai masuk rumah sakit
Saya tahan menderita siang malam ku ditempa
Kalau diriku ditempa hatiku selalu gembira
Gembira-gembira selamanya
Saya tahan menderita siang malam ku ditempa
Kalau diriku ditempa hatiku selalu gembira
Gembira-gembira selamanya
Bergembira, senantiasa
Selalu gembira
Lupakan lah rasa susah
Sejauh-jauhnya (Jauh-jauh)
Selalu gembira
Lupakan lah rasa susah
Sejauh-jauhnya (Jauh-jauh)
Rasa sedih, rasa susah
Tak ada gunanya
Berlatih dengan gembira
Siswa bermental baja
Tak ada gunanya
Berlatih dengan gembira
Siswa bermental baja
SAYA TUNGGU ENGKAU
Saya Tunggu Engkau, Saya Tunggu Engkau
Rupanya Engkau forget to me
Rupanya Engkau forget to me
Saya Tunggu Engkau, Saya Tunggu Engkau
Rupanya Engkau forget to me
Rupanya Engkau forget to me
Rambateratahayu tarik tambang, hey hey
Di sini aku jadi tambah senang
Di sini aku jadi tambah senang
Andai aku burung, aku akan terbang, satu minggu lagi
pendidikan usai!
Bangun pagi-pagi menuju lapangan diklat
Untuk mengikuti latian perajabatan
Tak tahan rasanya ingin segera pulang
Pendidikan belum usai
Untuk mengikuti latian perajabatan
Tak tahan rasanya ingin segera pulang
Pendidikan belum usai
Mau makan jalan jongkok, habis makan lompat kodok
Dicaci dimaki dan dibentak-bentak
Dicaci dimaki dan dibentak-bentak
Wahai pelatihku betapa kejam dirimu
Wahai pelatihku betapa jeli matamu
Andai engkau tahu apa isi hatiku
Kucinta padamu
Kusayang padamu
Kubilang I Love You
Wahai pelatihku betapa jeli matamu
Andai engkau tahu apa isi hatiku
Kucinta padamu
Kusayang padamu
Kubilang I Love You
MINGGIR DONG!
Minggir Dong, Minggir Dong, Minggir Dong
Siswa Prajabatan mau lewat
Jangan di tengah-tengah nanti terinjak-injak
Minggir Dong, Minggir Dong, Minggir Dong
Siswa Prajabatan mau lewat
Jangan di tengah-tengah nanti terinjak-injak
Minggir Dong, Minggir Dong, Minggir Dong
Mau marah, silahkan
Mau dongkol, silahkan
Asal jangan kau putuskan cintaku!
Mau dongkol, silahkan
Asal jangan kau putuskan cintaku!
Aku sabar menunggu, sampai hilang marahmu,
Minggu pagi, aku apel ke rumahmu…
*) mohon koreksinya, masalahnya, lagunya tidak dicatat, hanya didengar dan diingat.
wah mantap bro..
ReplyDeleteaku jdi ingat masa PASKIBRA dulu
tpi lirix versi PASKIBRA
I might suggest solely beneficial in addition to trusted facts, and so find it: mp3 terbaru
ReplyDelete