Lagi-lagi saya ingin menegaskan bahwa menikah dan punya anak sama sekali tidak akan menghalangi kita untuk berpetualang. Sedikit perbedaannya mungkin akan ada pada pilihan destinasi saja. Kalau saat lajang, gunung akan memuaskan kita secara lahir batin, tetapi anak kita mungkin akan kedinginan dengan suhunya. Arung jeram mungkin memang seru, tetapi istri kita yang phobia air deras pasti cuma nunggu di basecamp saja. Kasihan kan... Padahal goal dari setiap wisata adalah semua menang, semua senang. Win win solution nya adalah dengan memilih tempat yang bisa dinikmati semua orang. Kebun binatang, Kebun Raya, Pantai, dan Gardu Pandang bisa jadi pilihan.
Membawa balita saat traveling perlu persiapan ekstra. Kalau untuk diri sendiri sih, tinggal bawa dompet, kamera, dan motor sih bisa langsung berangkat subuh-subuh mengejar matahari terbit. Kalau bersama balita? Anak kami sendiri, Hafsa, sudah beberapa kali diajak mudik sambil traveling sejak 2 bulan (mojokerto), 4 bulan (jogja), 6 bulan (bandung), dan seterusnya sampai sekarang 1 tahun lebih. Alhamdulillah sih beberapa kali sempat sakit juga di perjalanan, jadi kira-kira kami sudah memiliki sedikit pengalaman untuk dibagi. Berikut ini beberapa tips dan hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika membawa balita di perjalanan.
with our 2 months babygirl in train trip to east java |