Wednesday 31 August 2016

Visit Bantul: Hutan Pinus Mangunan

penuh aroma pinus
Mungkin agak telat saya memosting tuisan ini karena sejatinya, hutan pinus mangunan sudah sangat terkenal baik di blog, twitter, fb, apalagi path. Begitu banyak orang yang membahas tempat ini di media sosial. Jika Anda ingin mengunjunginya, silakan nyalakan aplikasi google maps dan ia akan mengantarkan Anda tepat di tujuan tanpa tersesat. Saya kesulitan mendeskripsikan arah suatu tempat karena memang rumit sekali menjelaskan setiap tikungan yang ada (apalagi seumpama saya tulis, trus ada yang baca blog ini sambil nyetir di jalanan imogiri; sangat tidak dianjurkan). Pada akhirnya saya lebih senang menyarankan Anda untuk memakai aplikasi penunjuk jalan saja.

Tuesday 23 August 2016

Visit Bantul: Songgo Langit, Mangunan



Songgo Langit (per Agustus 2016) belum banyak dibahas di media sosial sehingga lokasinya masih relatif sepi. Selain karena masih baru, tempat ini letaknya berdekatan (tapi agak tersembunyi) dengan hutan pinus mangunan yang ramai itu. Padahal songgo langit sangat photogenic lho.

Setiap kali traveling ke suatu tempat, saya selalu tengok kanan kiri sembari berharap menemukan satu tempat menarik yang layak dikunjungi di luar daftar rencana yang telah saya susun pagi harinya. Terkadang saya menemukan satu atau dua pantai yang mempesona, kadang juga harus bertemu penduduk lokal yang mengancam-ancam pakai celurit agar segera pergi dari tempat itu. Pernah karena kejauhan buat balik lagi ke jalan raya sampai ngemper tidur di masjid, pernah juga ngikut ke rumah penduduk lalu ngga bisa tidur sampai pagi karena diceritakan urban legend soal orang-orang sakti yang bisa mencuri sapi sekandang tanpa diketahui jejaknya di kampung itu. Macam-macam lah…

Visit Bantul: Menikmati Pentol Bakso di Kebun Buah Mangunan



Kalau jaman dulu jargon wisata Indonesia era 2013 di iklan-iklannya adalah: “Wonderful Indonesia: Feeling is Believing”, nampaknya sekarang sudah tidak relevan lagi. Wisatawan (nasional) pada umumnya lebih senang berburu tempat-tempat yang selfie-able daripada tempat-tempat tenang yang memberikan kepuasan batin. Feeling itu nomer sekian ya, yang penting eksis. Level pencapaiannya dihitung dari seberapa banyak jumlah jempol dan komentar di media sosial sehingga foto terbaiklah yang dicari. Hal ini mendorong tumbuh pesatnya lokasi-lokasi wisata yang ikonik dan meninggalkan lokasi wisata yang terlalu mainstream di masa lampau.

Visit Bantul: Berburu Suvenir Pernikahan



Jika mengejar sunrise sudah terlalu jamak, ada alasan anti mainstream kenapa Anda harus mengunjungi Bantul. Mencari souvenir untuk pernikahan!

Sebagai momen once in a lifetime, setiap detil pernikahan semestinya sudah kita persiapkan jauh-jauh hari. Termasuk keperluan souvenir yang sebetulnya tampak sederhana, tetapi kalau tidak dipersiapkan, bisa menimbulkan permasalahan juga.

Bantul, tak berlebihan jika ia memiliki slogan Projotamansari yang “Pro” nya merupakan kependekan dari Produktif Profesional. Tidak sulit kita temukan pasar seni dan kerajinan di Bantul. Salah satu yang paling terkenal adalah Kasongan yang terletak di pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, sekitar 6 km dari alun-alun lor Yogya ke arah selatan dan sekitar 3 km lapangan Paseban Bantul ke arah utara(agar lebih akurat, tanya saja google map). Banyak pemburu suvenir pernikahan yang menemukan pencariannya di Kasongan. Selain galeri dan pabrikan barang seni, Kasongan adalah rumah bagi banyak toko online yang sering kita jumpai di google seperti bintoro craft, dani craft, souvenir murah kasongan, lakeisha-souvenir, omah souvenir, kedai souvenir, dll.

Salah satu suvenir pernikahan kami, celengan
Harga souvenir di tempat ini sangat bersahabat seperti semua harga barang-barang di DIY yang kedap inflasi. Murah meriah. Kita bisa pusing memilih berbagai bentuk gerabah, undangan, kalender, kipas, gantungan kunci, peralatan dapur, cermin, pensil, dsb dengan harga mulai seribu rupiah saja.

Jadi, tunggu apalagi? Kapan berburu souvenir ke Bantul?

Author’s Note:

*Jika tak cukup sehari menentukan pilihan souvenir, Anda bisa menginap di beberapa guesthouse yang ada di Kasongan. Ada juga hotel praktik milik siswa-siswa SMK pariwisata Sewon tepat di jantung Kasongan yang harganya ekonomis. Berjalan-jalan saat subuh buta di Kasongan bagi saya cukup memacu adrenalin. Seolah-olah semar dan patung-patung pewayangan itu hidup dan menatap kita lekat-lekat di antara kabut yang entah datang darimana.

*Cara terbaik menjelajahi Kasongan adalah dengan menyewa motor, agar mudah berpindah dari satu galeri ke galeri yang lain.  

Monday 22 August 2016

Visit Bantul: Goa Gajah


Jaman dulu, saya pernah baca komik doraemon edisi Nobita jalan-jalan ke Hokaido. Di sana ada goa besar yang punya banyak stalagtit dan stalagmit. Singkat cerita, si Nobita mencuil salah satu ujung stalagtit untuk dipamerkan ke teman-teman sekolahnya. Suneo teriak histeris karena dia tahu, kalau untuk membentuk satu senti stalagtit saja perlu puluhan bahkan ratusan tahun untuk mengendapkan kapur yang menetes, apalagi secuil punya Nobita. Pada akhirnya, semua kecerobohan Nobita berujung pada alat-alat magis dari Doraemon. Dengan pintu kemana saja, mereka mengunjungi stalagtit itu lagi dan menggunakan alat lainnya untuk menumbuhkannya dengan instan.

Cerita itu terus membekas dalam benak saya setidaknya untuk dua hal. Pertama, untuk Hokaido yang indah (semoga suatu hari nanti kesampaian ke sana), dan kedua untuk gambaran bahwa setiap goa pasti banyak stalagtit dan stalagmitnya.

Ternyata saya keliru, saya beberapa kali mengunjungi goa baik yang berupa objek wisata sendiri ataupun yang menempel di sepanjang jalan setapak di pendakian. Namun, tak banyak goa yang punya stalagtit. Sampai saya mengunjungi goa gajah pada libur lebaran 2016 ini.
___

stalagtit goa gajah
Goa gajah terletak di Desa Wisata Lemahbang, Mangunan, Dlingo, Bantul. Mendengar kata Mangunan, tentu kita lebih familiar dengan Kebun Buah Mangunan dan Hutan Pinusnya yang lebih happening belakangan ini. Namun, alternatif tempat wisata lain di Mangunan juga tak kalah menariknya lho. Hampir saya keliru menebak bahwa Mangunan sudah termasuk Kabupaten Gunungkidul karena kemiripan kontur jalannya dengan daerah Gunungkidul.

it tells many things
FYI, setelah melihat peta (dan menjelajahinya) Bantul adalah kabupaten yang besar di DIY lho. Ia adalah paket komplit untuk berwisata. Perlu pantai, perbukitan, pertokoan, dan sentra seni? Semuanya ada di Bantul.

Kembali ke goa gajah: untuk menuju ke sana Anda bisa mengandalkan gps dan rambu-rambu yang cukup banyak di sepanjang jalan raya Dlingo. Hati-hati ya, jalanannya naik turun dengan kondisi sepi, sangat memanjakan nafsu untuk kebut-kebutan sehingga harus tetap waspada.

Sesampainya di pintu masuk, kita parkir saja kendaraan di sana. Ssst, di sini karcis masuk dan parkirnya masih gratis lho.
___

Awalnya saya pesimis dengan tempat yang belum viral di internet ini. Namun ternyata, Goa Gajah adalah goa terbesar di Bantul dengan panjang mencapai 200 meter dan memiliki pintu vertikal di tengahnya. Kita memerlukan sekira 30 menit untuk menjelajahi dari pintu horizontal ke pintu vertikal. Karena kurang persiapan, saya tidak membawa senter besar. Jadi saya menyewa jasa guide sekaligus senter yang tidak memasang tariff. Seikhlasnya saja. Sisi positif dari memakai jasa guide adalah kita bisa mendapat banyak informasi tentang nama-nama tiap sudut goa. Di dalamnya, ada balai perempuan, balai laki-laki, ruang kyai balad, dsb (sayangnya saya tidak mencatat L ). Yang jelas, stalagtit nya banyak sekali. Dan sebagian besar masih “hidup” karena masih ada tetesan airnya. Jalanannya masih licin dan banyak tumpukan kotoran kelelawar di dalamnya. Saya lebih senang kalau objek wisata dibiarkan otentik seperti itu daripada ditambah dekor-dekor yang justru akan merusak sisi alamiahnya suatu tempat wisata. Contohnya dengan menambah lampu atau dibuat jalan semen. Goa kok terang benderang. Kasian kelelawarnya dong, ngga bisa bobok.

Beberapa meter dari pintu goa sudah gelap gulita dengan suara kepak kelelawar dan wallet yang bising sekali. Ada ruang yang lapang dan langit-langitnya tinggi ada juga yang harus menunduk-nunduk agar bisa lewat. Balai perempuan menurut saya adalah tempat yang paling menakjubkan. Stalagtitnya besar-besar hampir menyentuh tanah dan masih aktif semua.

Jika anda beruntung, di pintu vertikal, anda bisa mendapati cahaya surga seperti yang populer di goa jomblang. Sebelum keluar melalui tangga di goa vertikal, kita akan menjumpai sebongkah batu yang bentuknya menyerupai gajah. Ada sebatang pohon yang tumbuh tinggi dari dasar goa hingga ke atas permukaan di pintu vertikal ini. Awesome.

Selepas keluar ke permukaan, kita dapat melanjutkan perjalanan kaki ke watu mabur. Sebuah gardu pandang yang memungkinkan kita untuk melihat perbukitan kapur dan kabut tipis di pagi hari. Tempat ini juga banyak dipakai oleh muda-mudi untuk mendirikan tenda menanti matahari terbit. Jadi, kapan ke Bantul?

Author’s Note:

*goa gajah masih belum terkenal di media massa, jadi saat berkunjung ke sana, Anda bisa jadi satu-satunya wisatawan yang berkunjung. Enjoy it, Feel the mystical atmosphere inside.

*biaya guide seikhlasnya saja. Tetapi kemarin saya beri Rp20.000.

*bawa bekal lebih disarankan, cukup sulit mencari warung yang kita mau di sepanjang jalan.

*desa wisata lemahbang juga punya banyak atraksi wisata lho, coba cek di google.   
Papan Informasi di depan pintu horizontal


gajah
zubat everywhere
pintu horizontal yang terang benderang