Wednesday, 31 August 2016

Visit Bantul: Hutan Pinus Mangunan

penuh aroma pinus
Mungkin agak telat saya memosting tuisan ini karena sejatinya, hutan pinus mangunan sudah sangat terkenal baik di blog, twitter, fb, apalagi path. Begitu banyak orang yang membahas tempat ini di media sosial. Jika Anda ingin mengunjunginya, silakan nyalakan aplikasi google maps dan ia akan mengantarkan Anda tepat di tujuan tanpa tersesat. Saya kesulitan mendeskripsikan arah suatu tempat karena memang rumit sekali menjelaskan setiap tikungan yang ada (apalagi seumpama saya tulis, trus ada yang baca blog ini sambil nyetir di jalanan imogiri; sangat tidak dianjurkan). Pada akhirnya saya lebih senang menyarankan Anda untuk memakai aplikasi penunjuk jalan saja.

Hutan pinus ini ada di pinggir jalan. Per Juli 2016, tidak ada biaya tiket masuk. Anda hanya perlu membayar retribusi parkir Rp 3.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Jumlah wisatawannya relatif banyak dibandingkan tempat wisata lain di imogiri karena kebanyakan pengunjung merencanakan kunjungan ke sini sepaket dengan kebun buah mangunan di pagi harinya.

panggung hiburan dari kayu
Apa yang bisa dilakukan di tempat ini? Selain berfoto, ada banyak alternatif lain yang asik dilakukan di tempat ini. Pertama, berkemah. Banyak murid-murid dan muda-mudi yang mendirikan kemah di antara pohon pinus saat saya berkunjung. Kedua, berkontemplasi di atas gardu pandang sambal menanti matahari terbit atau mikirin tema skripsi (abaikan). Ketiga, sewa panggung kayu lalu bikin acara gathering eksklusif buat komunitas kita sendiri. Saat saya kesana, panggung itu ditutup sama petugas pakai garis polisi segala. Ternyata lagi ada acara musik di sana. Waow, ngebayangin dengerin konser di tengah temaram hutan pinus dan udara sejuk membuat bulu merinding, seru abis pastinya. Dan terakhir, Anda bisa jogging mengitari jalan setapak dan mengunjungi watu tumpang.

Tempat ini sudah dikelola dengan cukup baik oleh perhutani. Ada banya fasilitas umum yang didirikan di seberang jalan lokasi hutan pinus. Warung, Musola, Toilet, Parkiran, Panggung Kayu, dll ada di seberang jalan sedangkan di hutan pinus tidak terganggu dengan bangunan apapun.

Yuk kita jaga bersama
Terakhir, tak bosan-bosan saya mengajak para pengunjung tempat wisata untuk menjadi turis yang cerdas. Sadarlah bahwa anomaly cuaca yang kian ekstrim ini adalah akibat ulah sederhana setiap individu yang senang buang sampah sembarangan di mana saja, termasuk di gunung pas hiking, danau pas canoing, sungai pas arung jeram, goa pas trekking, dan hutan pinus pas mau foto-foto selfie.    

No comments:

Post a Comment