Monday 28 March 2011

Tour de BPK

“bahwa ternyata, BOLANG tidak hanya melulu ada di pelosok2 daerah seperti Gunungk*dul, Wono*iri, Pa*ua, atau yang lainnya..”



Akibat terlalu lama berada dalam ketidakjelasan menunggu surat survey, atas usulan banyak teman akhirnya saya coba mendatangi BPK pusat di Jl. Gatot Subroto untuk mengajukan permohonan permintaan data berupa Laporan Hasil Pemeriksaan Pemerintah BPK terhadap LKPD Kota Mojokerto TA 2007-2009.

Ya, setelah mengajak beberapa teman akhirnya kami berenam (ode, lambok, andy, saya, temannya lambok, dan temannya teman lambok) berangkat ke sana naik KRL. Wah.. bicara soal KRL, saya pernah kesasar. Padahal mau ke tanah abang, malah naik kereta ke barat ke arah serpong. Ah, jangan dibicarakan di sini. Malu, membuka aib. Hehe.

Oke, asumsikan perjalanan kereta kami lancar tanpa hambatan. Di stasiun palmerah kami turun. Setelah berjalan sedikit, sampailah kami di gedung pusat Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (ditulis lengkap biar efeknya dramatis: sayang, tanpa diiringi lagu seriosanya andrea bocheli). Namanya gedung Umar Wirahadikusuma (saya tidak kenal, mungkin beliau orang hebat yang menjabat sebelum saya lahir).

Ya, setelah selesai dengan urusan kami di bagian humas lt.5 (info bagi teman-teman, kalau ingin mengajukan permintaan data juga, alamatnya di web resmi BPK). Ternyata, pegawai-pegawai di sana baik sekali. Murah senyum, ganteng-ganteng dan cantik-cantik (perasaan saya saja mungkin ya? Karena saya sudah mengincar penempatan BPK dari dulu.. kan “anda, adalah apa yang anda pikirkan..”). tapi enggak juga kok.. di Pemda mojokerto saya nggak terlalu mendapat respon permintaan data yang positif juga.

Ya, setelah selesai dari lt.5, kami memutuskan untuk berpisah. Temannya lambok dan temannya teman lambok pulang naik KRL lagi, sementara kami berempat main ke perpus BPK. Haha, ternyata kalau masuk gedung yang ada perpusnya harus pakai kartu pegawai BPK lho.. jadi kami nggak bisa masuk karena tentunya kartu mahasiswa STAN nggak akan cukup keren untuk membuka pintu otomatis itu. Yap, akhirnya kami menguntit pegawai BPK yang mau masuk ke sana. Alhamdulillah, bisa masuk tanpa bunyi alarm. Hehe. Kok kami nggak berpikir ya, “gimana kalau nanti pas mau keluar gedung nggak ada orang?”. (untungnya kalau keluar, pintu membuka otomatis, dasar ndeso..!)

Sesampainya di perpus, kami sok-sok membaca, ujung-ujungnya baca Koran juga. Karena kami hampir tidak berhasil menemukan apa yang kami cari (memangnya mau cari apa? Lha wong kami juga nggak tahu). Setelah jenuh di perpus, ceile jenuh, tiba-tiba temanku nyeletuk, gimana kalau ke Monas, kan belum pernah naik ke puncaknya? Tanpa pikir panjang kami langsung setuju semua.

Singkat cerita, kami naik busway ke monas. Dan biasalah, apa sih yang dilakukan oleh remaja puber (haha, sok muda, ingat umur naak..) seperti kami kalau nggak foto-foto? Mulai dari gaya loncat, jempol, sok cool, sampai nyengir kepanasan.

...
Ternyata oh ternyata, hari ini adalah hari keberuntungan kami. Setiap senin minggu ke empat dalam sebulan, monas tutup. Dan sekarang adalah senin 28 Maret. Jadinya, dengan hampa kami berjalan pulang. (eh, masih sempat foto2 lagi lho.. coba kameranya lebih bagus, bisa-bisa sampai ashar kami tetap di sana, hehe). Selepas itu, kami menuju Musium Nasional. Maunya sih ke Istana Negara, tapi takut libur juga. Eh sayangnya, museum Nasional juga tutup setiap hari senin. Hmm, mungkin gara-gara kami belum solat dzuhur. Akhirnya, kami ke Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk numpang solat. Kami pastikan mereka nggak tutup juga.

Lalu, setelah itu, langkah kami menjadi ringan. Haha, apa sih?

Kami pun memutuskan untuk pulang via busway blok M. di Blok M kami mampir ke supermarket. Beli apa coba? Yang pertama jelas minum, yang kedua, sabun Life*uoy. Tiba2 saja keingat kalau tadi pagi aku mandi Cuma pakai sabun sisa yang udah kecil-kecil. Haha.

Dan pulanglah kami dari perjalanan nggak jelas. Lumayan, hitung2, hari ini kami bisa menampik sebutan sebagai “pengangguran akuntansi”. Dan satu lagi kesimpulan yang bisa kita ambil dari kisah di atas..

“bahwa ternyata, BOLANG tidak hanya melulu ada di pelosok2 daerah seperti Gunungk*dul, Wono*iri, Pa*ua, atau yang lainnya..”

PS: untuk yang tertipu dengan judul Tour de BPK, maaf ya.. ^^.

No comments:

Post a Comment