Monday 4 February 2013

Dream Comes True: Meet My Favorite Athlete



Saya sih pada dasarnya pemimpi. Suka mimpi macem-macem (dan banyak)-red. Salah satunya ya bisa ketemu atlet favorit. Sony Dwi Kuncoro.


Superliga tahun ini berlangsung dari 3-9 Februari. Perhelatan 2 tahunan ini akhirnya digelar di Surabaya (lagi). Tepatnya di DBL Arena.

The amazing Fans
Booth promosi Axiata, S.U.R.A.B.A.Y.A
^love that city^


Everyone is invited
Kemasannya semakin menarik. Jika Superliga 2011 hanya klub elit lokal yang boleh ikut, sekarang klub-klub elit Negara dengan tradisi bulutangkis mentereng pun turut serta. Sebut saja Renesas (JPN) yang tahun lalu tim putrinya juara Superliga di negaranya sana. Lalu Tonami yang isinya para top player Jepang macam Sho Sasaki dan Hirokatsu Hashimoto/ Hiroyuki Endo, Unisys yang bermaterikan Kazumasa Sakai, Takuma Ueda, dan Kenichi Hayakawa/ Hiroyuki Endo yang berperingkat 4 dunia (Feb 2013). Kemudian Malaysia mengirimkan Malaysian Tiger (skuad timnas mereka minus LCW yang sudah “dipakai” PB Musica Kudus dan Koo Kin Keat/ Tan Boon Heong yang sepertinya belum pulih usai cedera di Malaysia SuperSeries Januari lalu). Serta Korea diwakili Korean Gingseng Club yang di antaranya ada Bae Yeon Ju (WS no.2 Korea), Bae Sung Hee, dan Jung Kyung Eun (yang cakepnya bikin bengong).

Minggu (3/2/2013) saya sengaja agendakan untuk nonton langsung ke DBL. Karena pertandingan pertama baru pukul 13.00, saya berangkat pukul 11.00. Hujan deras tak menyurutkan langkah kami, petir dan banjir pun diterjang *oke-ini-berlebihan.

Rupanya, meski hujan, DBL Arena tetap ramai. Dengan arena yang modern dan representative begini, DBL banyak menjadi host acara ataupun pertandingan penting. Khusus kemarin, di lantai satu ada booth Axiata Cup yang akan digelar di Surabaya juga tahun ini (yeaahh!).

Usai beli tiket seharga IDR 50.000 (3-7 Feb. Sedangkan final 8-9 Feb harganya IDR 100.000), kami masuk arena. Bukan main berisiknya. Inilah cirri khas turnamen bulutangkis yang ada di Indonesia. Yel, teriakan, dan pom-pom tiada habisnya sepanjang pertandingan macam pertandingan bola saja. 

Jadi hukumnya gini:
Hendra AG/ Yoke vs Noriyasu/ Hirokatsu
kasus yang pertama jelas dukung hendra/yoke
1.       Jika ada pertandingan antara pemain Indonesia vs pemain luar, maka supporter jelas akan mendukung pemain merah putih. Setiap cock dipukul lawan, supporter berteriak “huuu”, dan saat cock dipukul pemain kita, supporter berteriak “eeaa”. Haha, ada-ada saja.
2.       Jika sesama pemain asing, maka supporter akan memilih mendukung pemain yang keren (baca: ganteng/ cantik), macam Lee Yong Dae, Maneepong Jongjit, Wang Zhengming, dan Jung Kyung Eun >>ini mah saya, hehe.
Simon vs Takuma Ueda.
1st time simon comeback setelah sakit lamaaa
Kasus yang kedua. Jongjit/ Niptiphon vs Kenichi/ Hiroyuki
suporter dukung Jongjit
3.       Jika sesama pemain asing tapi salah satunya dari Malaysia, maka supporter akan dukung pemain lawan Malaysia.  Entah dosa apa ya mereka…
Taufik vs Riichi Takeshita
4.       Jika sesama pemain Indonesia, pilihannya bisa macam-macam. Bisa karena gantengnya, permainannya yang atraktif, atau track record prestasi/ rangkingnya. Contoh: Sony vs Hayom, penonton tetap riuh rendah bilang “habisin…habisin” saat Sony melibas Hayom 21-8, 21-8 di MS pertama antara Suryanaga vs Djarum (3/2/2013). Kok tega ya… >,< Ini tiada lain karena Sony lebih superior track record dan rangking nya dibanding Hayom belakangan ini.

Kembali ke DBL-Arena, mungkin karena ini baru hari pertama, jadi para atlet masih banyak yang “berkeliaran” di tribun. Tim Tonami bahkan duduk bercampur para supporter tanpa pengamanan.

KGC juga duduk di tribun suporter, tapi banyak petugas security dan panitia nya. Sekalinya Bae Yeon Ju lepas dari rombongan, eh dia nggak mau diajak foto.

Sisanya (tim lain) duduk di tribun player/athlete yang dijaga superketat oleh security. Namun, ketika saya melihat Bang Sony di kejauhan, saya putar akal lah. Bagaimana tidak, sedekat ini dengan atlet favorit saya, “wajib bisa foto bareng” pikir saya dalam hati. Sedikit demi sedikit saya mendekat ke tribun atlet. Ketika security lengah, dan Sony mau turun untuk tanding, langsung saya “pepet” (apalah ini bahasa Indonesianya) bilang minta foto. Finally… :terharu:


SONY, YEAH , SONY
Sanda/Bayu at podium juara superliga

Noriyasu Hirata, World #9, Japan, Tonami

The Venue, terlalu sempit sih menurut saya




set ke-3. kalah kita akhirnya

Bersama Sho Sasaki. Tunggal pertama Tonami Jepang


Satoko Suetsuna, World #

Pemain Renesas, nggak tahu namanya, tapi histeris minta foto


Hirokatsu Hashimoto, Pasangannya Noriyasu Hirata

Bae Yeon Ju, Tunggal kedua timnas Korea.
Dia nolak diajak foto, hiks

Pak Hendrawan,
pelatih Maria Kristin saat raih perunggu Beijing
yang saat ini menangani timnas Malaysia

My favorite game.
Miyuki Maeda/ Satoko Suetsuna vs Jung Kyung Eun (cantik)/Yoo E Y

Tukar cincin, eh souvenir tim
   

No comments:

Post a Comment