Saturday 25 February 2017

Traveling After Marriage- Tips Jalan-Jalan Saat Istri Sedang Hamil



Hobi jalan-jalan? Yaaaa. Senang dengan wisata adrenalin? Ya, saya juga. Merasa tenteram justru ketika di kendaraan perjalanan jauh alih-alih bersantai di rumah? Sama. Masih banyak tempat indah di Indonesia yang masih ingin dikunjungi? Tentu saja.

Pernah khawatir menikah dan punya anak akan memberhentikan petualanganmu? Haha, I did. Pernah punya teman yang sejak menikah susah diajak naik gunung? Pernah. So, masih mau menunda pernikahan dan punya anak? Hmm, maybe. But, sampai kapan?

Indonesia dengan 17.000 pulaunya, ngga akan habis kita kunjungi satu persatu selama 46 tahun, bahkan jika kita mengunjunginya setiap hari. Sementara, makin banyak tempat wisata baru yang muncul di media sosial. Contohnya, di Jogja yang sudah banyak tempat bagus saja, masih bisa bertambah tempat wisata baru seperti napak tilas lokasi selingkuh Rangga dan Cinta, Tebing breksi, Punthuk Mongkrong, Pantai Cemoro Sewu, daaan masih banyak lagi.

Belum lagi di Bali, Lombok, Sumbawa, Bajo, Alor, Morotai, Raja Ampat. Duh, kalau mau menuruti nafsu, ngga akan ada puasnya, ngga akan ada habisnya.

Padahal menikah dan punya anak itu kebutuhan primer menurut piramida Maslow. Sedangkan wisata adalah kebutuhan tersier menurut buku pelajaran ekonomi kita jaman SMA dulu. Lha kok malah kita kejar-kejar yang tersier daripada persiapan yang primer. Salah fokus itu namanya.

Mercusuar Pantai Pandansari Bantul
Nah, terus gimana? Disuruh berhenti traveling-an susah Mas, sudah mendarah daging. Bisa uring-uringan saya kalau seminggu ngga jalan-jalan.

Wait, siapa suruh berhenti? Kita masih bisa jalan-jalan kok meski bersama istri tercinta. Tanpa takut fitnah dan digosipkan macam-macam. Bahkan ada banyak sekali keuntungan traveling bersama pasangan halal. Lha, kalau langsung hamil Mas? Kan bahaya traveling an saat istri hamil? Otomatis harus di stop dong kita jalan-jalannya… Enggak kok. Siapa bilang. Nih ada beberapa tips traveling after marriage dan saat istri kita sedang hamil:



  • First of all, pastikan ibu dan janinnya sehat. Beritahu dedek bayi di dalam perut kalau kita akan jalan-jalan ke gunung, ke pantai, memecahkan gelas-gelas biar ramai. Sugestikan kepadanya, “Dek, kita mau ajak dedek berwisata, semangat ya…”. Then, berdoa kepadaNya mohon perlindungan.
  • Pilih moda transportasi yang aman dan nyaman. Well, saya rasa saat ini semua moda transportasi di pulau jawa rata-rata aman dan nyaman sih ya. Saya dan istri pas lagi hamil dulu udah pernah nyobain kereta, bus, pesawat, motor, dan angkot.
  • Jangan lupa bawa cemilan buanyak. Bumil (ibu hamil) itu gampang lapar. Gampang juga haus. Sediain cemilan ringan di tas samping yang mudah diambil. Istri saya kalau lapar langsung mual. P3K nya adalah keripik atau yang manis-manis-kayak lihatin wajah suaminya. (hihi)
    Nyemil terus, di Malioboro
  • Bawa masker ya. Bumil sangat sensitif dengan bau-bauan. Seperti saat lewat pelelangan ikan, mesti mual. Atau saat kita kelamaan di perjalanan dan belum mandi, istri kita bisa mual-mual kalau mencium aroma pakaian kita.
  • Siapkan jaket tebal. Bumil mudah menggigil karena banyak hal. Baru kena angin pantai sudah kedinginan, baru masuk kereta ber AC sudah menggigil. So, siapin jaket ya.
  • Kalau Anda mau menempuh perjalanan jauh dengan motor, bawalah bantal duduk untuk istri. Selain mengurangi goncangan, bantal duduk juga dapat mengurangi rasa nyeri karena kecapekan duduk sang bumil. Udah gitu, jalannya hati-hati. Jangan buru-buru sampai nerabas polisi tidur. Kasihan istri kita.
  • Gunung sih ok, tapi ya jangan nanjak gunung juga ya. Ke pantai atau wisata kota juga asyik kok. Intinya, kita harus bisa mengukur kesanggupan kita dan memilih tempat wisata yang tepat.
  • Terakhir, sebagai suami siaga, jangan banyak main hp upload foto-foto di perjalanan. Istri dan calon bayi kita lebih perlu diperhatikan. 
Pantai Glagah Kulon Progo, ke sini bumil nya naik motor
Gimana? Ternyata masih bisa lho berwisata pasca menikah dan saat istri sedang hamil. Tinggal ditambah saja persiapannya sebelum berangkat. Bukankah bagi traveller, saat saat paling menyenangkan itu justru pas bikin rencana dan persiapannya? Jadi, buat para bujang backpacker, kapan mau mengakhiri pengembaraanmu dan mulai petualangan baru? Buat para pasangan muda, kapan bulan madu lagi Pak, Bu?
 

4 comments:

  1. Sebenarnya bukan 17.000 kok mz. Yang benar itu 13.466 pulau. Selamat jalan-jalan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiya? Kata guru ips ku dulu 17rb an lho... Pada pindah ke tetangga sblh kali y

      Delete