Tuesday 7 June 2011

BBF (part 2): PRAMA WIRATAMA


“kami vital, tapi sopan (http://www.boxxxergila.com/)”
Seharusnya saya dapat komisi juga dengan menuliskan tagline sebuah produk seperti di atas… Haha.

Prama Wiratama, Purwokerto, 28 Oktober 1990.
Saya sudah punya gambaran susunan sampai part ke-5 dalam seri Bikini Bottom Family sebetulnya. Setelah cukup mendapatkan respon positif di part 1: Jaka Utama Hutajulu, rekonstruksi memori saya berjalan dengan cukup lancar. Jadi, saya putuskan untuk membuat part 2 (Sulistiowati), part 3 (Handy Dito Sulistiyantoàlihat: dominasi marga sulis), part 4 (Isnen Hadi Al Ghozali), dan part 5 (Prama Wiratama) sesuai dengan plot-plot yang ingin saya bangun.

Prolog untuk kelima kepingan tersebut berjalan lancar-lancar saja.

Namun, masalah muncul (seperti Anda temui juga dalam part 1) ketika masuk bagian isi. Huah… saya bingung luar biasa mencari korelasi antara nama-nama tersebut (yang seharusnya jadi tokoh utama) dengan jalan cerita saya. Selalu ngelantur kemana-mana.
Tuh kan mulai ngelantur.

Jadi?
Sebelum insiden kenal-kenalan di kelas seperti tertulis di bagian 1, kami, sekelompok anak-anak yang masih malu-malu berkumpul di depan ruang c304. Bingung, seharusnya langsung masuk kelas, atau nunggu dosen sambil ngisis (jawa: cari angin) di depan kelas layaknya saat SMA dulu. Jeng-jeng, mulailah kenalan dengan Prama Wiratama. “Tomi” katanya. “Oh, sanda, kataku” sambil dilanjutkan pertanyaan-pertanyaan standar.

Akhir-akhir ini namanya begitu popular di situs jejaring social ataupun forum tukar pikiran k*sk*s. sampai-sampai kalau saya mau komen di postingannya harus mikir berkali-kali dulu karena pasti notifikasi saya jadi tak terkendali dengan banyaknya komen/jempol.

Selain itu, tomi juga adalah salah satu pemilik dan pendiri usaha BoxxxerGila (harus ngecek berkali-kali ada berapa sebenarnya jumlah “x” dalam frasa tersebut: tanda-tanda penuaan dini).

Dengan mengunjungi laman resminya (http://www.boxxxergila.com/?page_id=515) saya mendapati tulisan ini…

kami sekumpulan orang gila yang mencari kebebasan dalam berekspresi dimana saja, kapan saja dan bagaimanapun caranya.
Tomi
, sekolah di STAN, belajar akuntansi tapi sukanya bikin desain barang-barang kaya gini. Gila kan?
Dyama
, kuliah di UB, belajar management tapi hobinya nulis-nulis karya ilmiah, termasuk alasan ilmiah yang mengilhami kenapa kami pilih produk boxer.
Fafa
, kuliah di UB, belajar management juga, tapi hobinya… hmm,,, klo yang ini macem2 hobinya,,,, ya nulis, ya nyanyi, ya nglukis… mpe yang “macem2? deh.
kami bikin produk ini bukan nyari profit, cuman cari untung aja koq.
untung ada yang beli….
untung ada yang mo make boxernya..
berarti untung ada yang gila kaya kami.
cukup? cukup lah ya,,,
thanks.

Ketika saya tanya-tanya via pesan fb (apakah ini sudah layak disebut prosedur wawancara? entahlah), bagaimana proses kreatifnya, ini dia jawabannya:
*dengan simulasi sinyal lemah:
Sanda    : proses kreatif nya gimana tom, bikin boxer itu? (27 menit yang lalu)
Tomi      : cari tema dulu... mo angkat masalah apa...
trus bikin desain yang agak nakal...
trus produksi...(26 menit yang lalu)
Sanda    : kalo kaos mindset gimana? btw, lini usahamu apa aja ya tom? (19 menit yang lalu)
Tomi      : kaos mindset sama san...
cari inti pola pikir yg mau disampaikan.
bikin desainnya..
produksi...
usaha yg udah pernah tak coba ya....
jadi agen pabrik kaos...
boxer, kaos,
jualan pulsa...
dulu waktu kecil, TK pernah jualan es lilin
waktu sd sewa kaset ps
sma jualan atribut pramuka...
wkwkwkw.... ora patut dadi PNS ya... hahaha (15 menit yang lalu)
Sanda    : KSPK mu diajar siapa? (9 menit yang lalu)
Tomi      : diajar pak sahal... piye san? (8 menit yang lalu)
Sanda    : emm, ijin pake nama ya tom. Tugas KSPK (7 menit yang lalu)
Tomi      : he? buat tugas KSPK pake namaku? ojo mengko aku ********.... hahaha (tersensor) (6 menit yang lalu)

Pertanyaannya adalah? Siapa yang pakai modem dengan sinyal lemah?
a.       Tomi
b.      Sanda
c.       Keduanya
d.      Tidak ada yang benar

Intermezzo nya banyak amat ya? Kapan nih seriusnya?? -.-''

Ya, menurut saya, beliau adalah salah satu orang keren yang saya temui di STAN. Menurut penjelasan KSPK tadi siang, 5 ciri orang kreatif:
1.       Problem sensitivity
2.       Idea Fluency
3.       Facility at Combination
4.       Flexibility
5.       Constructive Discontent
Dapat saya jumpai padanya.

#lalu apa hubungannya dengan cerita Bikini Bottom Family? Lagi-lagi tidak ada. Eh ada ding. Prama adalah kepala suku BBF pertama, seorang yang memperjuangkan seminggu liburan pasca UTS dan banyak lobi lainnya, memediasi dunia SMA yang abu-abu ke dunia STAN yang warna-warni (sumpah kalimat ini lebay), serta membantu kami amat banyak. Amat banyak. Arigatou.

 pemilihan abang none BBF 2009, dari ki-ka: tomi, dito, galgom, saya :malu:, gak kenal :D


(ini tugas kuliah saudara-saudara, hiks2, sedih deh melihat tulisan saya nggak beraturan kayak gini. Di satu sisi ingin cerita tentang BBF saja, tapi di sisi lain dosen KSPK saya sedang memberi tugas untuk menulis profil seseorang di sekitar kita yang dianggap menularkan virus-virus kebaikan serta mampu berpikir kreatif. Ternyata tidak semua perahu dapat didayung dengan kencang dan melampaui dua tiga pulau. Maaf terkhusus untuk saudara-saudara BBF, Pak tri ratna taufiqurrahman, dan “agan” Tomi tentunya (mereka memanggilnya seperti itu). Hope this dualism doesn’t disturb you guys a lot. T.T)    



3 comments:

  1. tulisan yang menartik, unik, menggelitik, dan cukup nyegik.

    Tapi....!

    Lho? Aku mana? (merasa dilupakan, lantas berubah menjadi pasir dan tertiup angin)

    ReplyDelete
  2. akhirnya bertemu blogger STAN... (senang guling2..)
    salam kenal ^^

    ReplyDelete
  3. ichwan: wah, aku bingung menuliskan karaktermu yang kayak gimana. nah, dulu kan pendiam, sekarang kok kayaknya hiperaktif gitu. jadi kan ntar tulisan saya irelevan.. hehe

    mas adiekeputran: wah, saya belum layak disebut "blogger".. masih belajar ini.. salam kenal juga.. ^^

    ReplyDelete